Merdeka Battery Akan Gunakan 48 Persen Dana IPO untuk Bayar Utang

30 Maret 2023 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) akan menggelar penawaran umum perdana saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) dengan target dana mencapai Rp 8,74 triliun. MBMA membuka harga penawaran di kisaran Rp 780 - Rp 795 per saham.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur Merdeka Battery Materials, Devin Ridwan, mengatakan akan mengalokasikan 48 persen pendapatan IPO untuk membayar utang kepada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebesar USD 225 juta dan INK Bank NV cabang Singapura sebesar USD 75 juta.
Devin mengatakan strategi membayar utang sebagai langkah untuk meningkatkan fleksibilitas perseroan untuk menerima berbagai jenis pembiayaan pengembangan selanjutnya.
"Dan dengan pembayaran utang ini, MBM punya posisi atau fundamental equity yang lebih kuat dan tentunya akan memberikan fleksibilitas lebih tinggi kepada MB untuk bisa mencari, mendapat pendanaan baru, atau kepada ekspansi atau pengembangan bisnis ke depan," kata Devin saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (30/3).
Devin juga menyatakan perseroan tak menjanjikan pembagian dividen untuk para investor baru setelah IPO. Namun, perseroan baru dapat memberikan usulan pembagian dividen kas sebanyak-banyaknya 30 persen dari laba tahun berjalan mulai tahun 2026 berdasarkan laba tahun buku 2025.
ADVERTISEMENT
"Saya engga akan komentar lebih banyak soal dividen. Strategi perusahaan adalahh lebih kepada mengembangakn project-project ini yangg di mana ini akan beri nilai tambah lebih tinggi kepada stakeholders MBMA," ujar Devin.
Ilustrasi tambang nikel. Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad
Selain itu, Devin mengungkapkan bahwa MBMA akan mengalokasikan 18 persen dana hasil IPO untuk pembangunan pabrik peleburan alias smelter nikel berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Konawe, Sulawesi Tenggara.
Dia menyebut pembangunan pabrik HPAL tahap satu dengan kapasitas 60 ribu ton ini ditargetkan menelan biaya sebesar USD 1,28 miliar.
"Untuk investasi HPAL memang ada dananya, kami targetkan 18 persen dari dana IPO ini akan kami sisihkan di proyek HPAL tahap satu untuk mencukupi sebagian belanja modal yang diperuntukkan tahun ini," kata Devin saat ditemui usai konferensi pers di Jakarta, Kamis (30/3).
ADVERTISEMENT
Merdeka Battery Materials berencana membangun dua pabrik HPAL dengan total kapasitas 24 ribu ton di Konawe, Sulawesi Tenggara secara bertahap. Masing-masing Pabrik HPAL akan dibangun dengan kapasitas 120 ribu ton.
Pembangunan smelter HPAL tahap pertama dengan kapasitas 60 ribu ton ini ditargetkan akan rampung pada 2025 mendatang. Sedangkan, untuk tahap kedua, Devin menyatakan masih dalam tahap negosiasi dengan calon partner.