Merger Angkasa Pura I dan II Dinilai Bisa Menarik Lebih Banyak Pendanaan

30 Desember 2023 19:55 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Foto: ardiwebs/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Foto: ardiwebs/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney secara resmi menggabungkan PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports. Langkah ini dinilai lebih banyak menciptakan dampak positif.
ADVERTISEMENT
Associate Director BUMN Research Group Lembaga Management FEB UI, Toto Pranoto, menilai penggabungan Angkasa Pura adalah langkah positif. Seperti halnya PT Pelindo (Persero), merger operator bandara diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
"Dari mana sumber efisiensi? Dengan line of business yang serupa, maka aspek procurement dan logistik bisa disatukan. Demikian pula sebagian fungsi lain bisa sharing service. Jadi efisiensi bisa ditingkatkan," jelasnya saat dihubungi kumparan, Sabtu (30/12).
Di sisi lain, kata Toto, terbentuknya entitas PT Angkasa Pura Indonesia juga dapat meningkatkan daya tawar operator bandara nasional di mata para investor. Alhasil, Angkasa Pura akan semakin mudah mendapatkan pendanaan.
"Dengan menjadi satu entitas, maka bargaining position secara finansial dan komersial juga meningkat. Aspek pendanaan buat AP bisa menjadi lebih kuat," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Eksekutif BUMN Institute, Achmad Yunus, setuju atas penggabungan Angkasa Pura ini, sebab membagi pengelola bandara berdasarkan wilayah sudah seharusnya dievaluasi.
Meski demikian, Achmad menilai usaha merger ini tidak meleburkan AP 1 dan AP 2, melainkan mendirikan satu perusahaan baru bernama PT Angkasa Pura Indonesia.
"Kalau mau merger pola mergernya hendaknya seperti merger Pelindo, AP 1 dan 2 dilebur jadi satu, jangan mendirikan perusahaan baru yang justru memperpanjang proses di AP dan bukan malah efisien tapi lebih panjang alur birokrasinya," pungkasnya.
Situasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024. Foto: Dok. Bandara Ngurah Rai
Sebelumnya, InJourney Airports terdiri dari AP 1 dan AP 2 merupakan transformasi di bidang kebandarudaraan dan aviasi. Sedangkan InJourney Aviation Services atau IAS bergerak di bidang jasa pendukung aviasi, kargo, dan logistik, akan menghasilkan produk yang kompetitif di pasar Indonesia dan regional.
ADVERTISEMENT
"AP1 mendukung penuh pembentukan InJourney Airports dan InJourney Aviation Services, sebagai upaya transformasi industri aviasi dan kebandarudaraan yang dilaksanakan oleh InJourney selaku perusahaan induk. Hal ini juga diharapkan akan semakin memperkuat tatanan kebandarudaraan, serta industri aviasi dan pendukung nasional," ujar Direktur Utama AP1 MMA Indah Preastuty.
Indah menambahkan, pembentukan InJourney Airports akan semakin meningkatkan peranan bandara dalam mendukung penguatan industri pariwisata di Indonesia agar semakin berkembang, serta memiliki daya saing yang kuat di tatanan regional maupun dunia.
InJourney Airports secara total akan melayani hingga 172 juta penumpang per tahun. InJourney Airports juga akan berada di urutan ke-3 perusahaan pengelola bandara terbesar di dunia, berada di atas Vinci Airports (Prancis) dan GMR Group (India).
ADVERTISEMENT
"Melalui pembentukan InJourney Airports, seluruh standar operasional dan kebijakan yang diterapkan di seluruh bandara akan sama, sehingga diharapkan akan langsung berdampak terhadap peningkatan standar pelayanan kepada pengguna jasa di 35 bandara yang dikelola," kata Indah.