Merger Bank Syariah: Syariah Mandiri dan BNI Syariah Dilebur ke BRIS

13 Oktober 2020 13:29 WIB
comment
20
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layanan BRI Syariah. Foto: Dok. BRI Syariah
zoom-in-whitePerbesar
Layanan BRI Syariah. Foto: Dok. BRI Syariah
ADVERTISEMENT
Penggabungan atau merger ketiga bank syariah anak usaha BUMN akan membuat PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT BNI Syariah (BNIS) dilebur ke PT BRI Syariah Tbk (BRIS). Perjanjian Penggabungan Bersyarat bersyarat ini dilakukan pada Senin (12/10).
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, BRIS menjadi pemegang entitas yang menerima penggabungan ini atau surviving entity. Sedangkan BSM dan BNIS akan menjadi pemegang saham entitas yang menerima penggabungan ini. Keputusan tersebut diumumkan dalam Keterbukaan Informasi atau Fakta Material BRIS kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini.
"Penggabungan yang direncanakan hanya akan menjadi efektif setelah diperolehnya persetujuan-persetujuan dan otoritas-otoritas yang berwenang, dan dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar masing-masing pihak, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku." demikian isi surat tersebut dikutip kumparan, Selasa (13/10).
Adapun untuk nama bank hasil merger ini masih akan tetap menggunakan BRI Syariah dan baru akan diganti tahun depan. Nama baru bank hasil merger dikabarkan bernama Bank Amanah.
ADVERTISEMENT
"Namanya tetap BRIS, tapi mungkin akan diganti tahun depan," kata sumber kumparan.
Penggabungan ketiga bank syariah ini bakal membuat total asetnya bertambah menjadi Rp 214,6 triliun jika mengacu pada laporan per Juni 2020. Rinciannya, aset BSM mencapai Rp 114,4 triliun, BNI Syariah tercatat sebanyak Rp 50,7 triliun, dan BRI Syariah memiliki Rp 49,5 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dalam video yang diterima kumparan, Erick Thohir mengatakan penggabungan ini bakal menjadi tonggak baru bagi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia. Erick berpandangan, sebagai umat Islam terbesar di dunia, sudah seharusnya Indonesia memiliki satu bank syariah yang kuat. Diakui Erick, bank syariah Indonesia saat ini masih tertinggal dari negara Islam lainnya.
Karena itu, kata dia, merger ini bagian dari ikhtiar dari para pegawai tiga bank syariah anak usaha BUMN, bahu-membahu menguatkan ekonomi dan keuangan syariah nasional. Bank hasil merger ini bukan hanya besar sebagai sebuah lembaga, tapi juga bisa memberikan keadilan kepada umat, apalagi selama ada wabah corona, kinerja mereka justru positif.
ADVERTISEMENT
"Langkah ini merupakan tonggak sejarah untuk kita semua. Dengan bergabungnya rekan-rekan semua menjadi dalam satu bank, satu keluarga, InsyaAllah Indonesia akan memiliki bank syariah terbesar," kata dia.