Meski Fed Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Bps, BI Rate Diprediksi Tetap

23 Maret 2023 20:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 New York Federal Reserve Bank Foto: REUTERS/Brendan McDermid
zoom-in-whitePerbesar
New York Federal Reserve Bank Foto: REUTERS/Brendan McDermid
ADVERTISEMENT
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menaikkan suku bunga 25 bps pada Kamis (23/3) dan memberi isyarat kemungkinan kenaikan suku bunga akan segera berakhir. Fed menaikkan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 bps dari 4,75 persen menjadi 5 persen pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
ADVERTISEMENT
Chief Economist Bank Mandiri Faisal Rachman melihat Fed mengakui perkembangan ekonomi AS berkorelasi dengan kegagalan Silvergate Bank, Silicon Valley Bank dan Signature Bank. Hal ini mendorong Fed menyeimbangkan antara upaya melawan inflasi dan risiko krisis perbankan. Meski begitu, Bank Indonesia diprediksi tetap mempertahankan suku bunga acuan.
“Perkembangan kondisi ekonomi memberi ruang bagi BI (Bank Indonesia) akan mempertahankan BI-7DRRR (BI 7-Day Reverse Repo Rate) pada posisi 5,75 persen hingga sisa tahun 2023,” tulis Faisal dalam risetnya, Kamis (23/3).
Lebih lanjut, konsensus pasar memperkirakan Fed harus segera menghentikan pengetatan moneter dan mengubah kebijakan untuk memotong suku bunga guna mendukung stabilitas keuangan setelah tiga bank regional AS ditutup dan pengambilalihan Credit Suisse.
“Aktivitas sistem perbankan selama dua minggu terakhir menyeret kondisi kredit yang lebih ketat untuk rumah tangga dan bisnis, yang nantinya akan mendorong hasil ekonomi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, The Fed sudah tidak lagi menyatakan akan mengantisipasi kenaikan suku bunga untuk meredam inflasi. Sebaliknya, The Fed mengantisipasi pengetatan kebijakan tambahan yang mungkin lebih tetap.
“Tidak ada perubahan proyeksi FFR untuk tahun 2023, masih sebesar 5,25 persen, namun sedikit meningkat pada tahun 2024 menjadi 4,5 persen,” ujar Faisal.
Faisal memproyeksi FFR tahun 2025 tidak berubah atau tetap di 3,25 persen. Dari sisi eksternal, The Fed memberi sinyal tidak ada perubahan terminal rate tahun 2023 di tengah kondisi inflasi akibat pengetatan pasar tenaga kerja, yang artinya FFR telah mendekati puncak.