Meski Harga Nikel Turun, Perbankan Dinilai Tetap Lirik Investasi Hilirisasi

2 Maret 2024 17:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Ekonom BCA David Sumual.  Foto: Dok. David Sumual
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Ekonom BCA David Sumual. Foto: Dok. David Sumual
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai perbankan tetap akan melirik investasi di sektor hilirisasi nikel, meskipun harga nikel terus merosot.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari London Metal Exchange, harga nikel terus melorot sejak mencapai titik puncak USD 33.294 per ton pada Maret 2022. Per 2 Maret, harga nikel turun di level USD 17.150 per ton
"Justru sebaliknya, saya rasa ini peluang untuk Indonesia sendiri. Ada beberapa perusahaan di luar yang keluar statement, kemungkinan kita dari sisi nikel dan turunannya bisa jadi number one market player," kata David ditemui di ICE BSD Tangerang, Sabtu (2/3).
David mengatakan eksposur pembiayaan perbankan nasional di hilirisasi nikel sekarang sudah cukup besar, termasuk bank swasta seperti BCA.
"Karena kan sekarang banyak smelter maupun tambang-tambang yang enggak sanggup dengan harga serendah ini. Jadi tewas satu-satu. Jadi kita bisa jadi pemain dominan di situ. Saya pikir ini jadi peluang juga investasi lebih kuat lagi untuk masuk ke Indonesia, karena di luar juga enggak bisa bersaing dengan harga sekarang," kata David.
Ilustrasi ore nikel. Foto: Potapov Alexander/Shutterstock
David mengatakan teknologi hilirisasi nikel sekarang terus berubah. Dia melihat hilirisasi nikel untuk baterai kendaraan listrik lebih dari sekadar untuk transformasi ke energi baru terbarukan, tapi di sektor hilirnya juga bisa dibangun industri stainless steel dan sebagainya
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau misalnya bisa masuk ke Indonesia, downstreaming di nikel ini investasinya bisa lebih kuat lagi. Saya juga mengharapkan buka hanya nikel, tapi yang lain, produk-produk lain termasuk produk agriculture atau pertanian bisa didorong juga," tutur David.
"Sejauh ini kalau saya sampaikan eksposurnya kita lumayan meningkat. Bukan hanya bank pemerintah, bank swasta masuk ke situ," tambahnya.