Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Meski Impor 3 Rangkaian dari China, Mayoritas KRL Baru Diproduksi PT INKA
8 Februari 2024 12:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski begitu, manajemen memastikan KRL baru yang akan disediakan tahun ini sebagai transportasi publik warga Jabodetabek mayoritas buatan lokal.
"Dalam proses pengadaan tersebut KAI Commuter melakukan kerja sama pengadaan sarana KRL baru dan pengadaan Sarana KRL Retrofit," kata Anne dalam keterangan resminya, Kamis (8/2).
Anne menjelaskan, dalam kerja sama ini terdapat pekerjaan pengadaan 16 rangkaian sarana KRL baru dengan total investasi hampir sebesar Rp 3,83 triliun dan pengadaan 19 rangkaian sarana KRL Retrofit dengan total investasi lebih dari Rp 2,23 triliun.
ADVERTISEMENT
Kerja sama pengadaan sarana KRL terutama dengan PT INKA merupakan komitmen KAI Commuter dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri serta substitusi impor melalui Program Peningkatan Pengguna Produk Dalam Negeri (P3DN).
Selain itu, KAI Commuter juga terus mendukung kebangkitan perkeretaapian nasional melalui momentum pengadaan sarana KRL ini. Kerja sama ini juga merupakan sinergi dari kelanjutan kontrak pekerjaan-pekerjaan sebelumnya dan bentuk kolaborasi anak bangsa yakni KAI Commuter dan PT INKA.
Sebelumnya KAI Commuter menekan kontrak pengadaaan 3 KRL baru dengan CRRC Sifang Co., Ltd, China. Anne memastikan dalam proses pengadaan sarana KRL ini KAI Commuter mengutamakan pada time delivery dan spesifikasi teknis yang sudah ditentukan.
"KAI Commuter akan terus berkoordinasi dengan PT INKA (Persero) dan CRRC Sifang untuk memastikan proses pengadaan Sarana KRL sesuai dengan jadwal pekerjaan yang telah disepakati," ungkapnya.
KAI Commuter juga akan terus berkoordinasi dengan Kementeri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Perindustrian dan stakeholder lainnya seperti BPKP untuk terus membantu dan mensupport kami agar pengadaan sarana ini dapat meningkatkan peran commuterline mendukung mobilisasi masyarakat pengguna.
ADVERTISEMENT