Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Singapura mengalami resesi ekonomi di tahun ini. Pertumbuhan ekonomi Negeri Singa itu mengalami kontraksi atau minus selama dua kuartal berturut-turut.
ADVERTISEMENT
Pada kuartal I ini, perekonomiannya minus 0,3 persen secara tahunan (yoy) dan minus 3,3 persen secara kuartalan (qtq). Selanjutnya di kuartal II, perekonomian Singapura kembali kontraksi 12,6 persen (yoy) dan 41,2 persen (qtq).
Resesi Singapura tersebut tak lain akibat pandemi virus corona. Aktivitas bisnis di negara itu pun berhenti. Sementara komponen pembentuk pertumbuhan ekonominya didorong oleh sektor perdagangan internasional atau ekspor.
Mengutip Singapore Business Review, produk andalan ekspor Singapura ke mancanegara adalah barang elektronik, produk kimia, serta jasa. Sementara data Macrotrends menunjukkan, kontribusi ekspor ke pertumbuhan ekonomi (PDB) Singapura tidak pernah kurang dari 200 persen. Bahkan sejak 1986, ekspor menyumbang lebih dari 300 persen PDB Singapura.
Pada 2019 lalu, ekspor berkontribusi 319,15 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Singapura.
ADVERTISEMENT
"Kontraksi ekonomi yang terjadi cukup panjang atau resesi, berdampak pada sosial masyarakat Singapura. Dan ini mendorong pemerintahnya mengucurkan subsidi jor-joran," kata Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah kepada kumparan, Jumat (17/7).
Virus corona yang menghantam hampir seluruh negara tersebut, membuat pemerintah untuk menerapkan kebijakan penghentian aktivitas. Di Singapura, kegiatan PSBB-nya disebut circuit braker.
Sebagai kompensasi untuk warganya yang tak bisa beraktivitas, pemerintah Singapura pun memberikan sejumlah stimulus. Tak tanggung-tanggung, stimulus yang diberikan ini hampir SGD 100 miliar atau sekitar Rp 1.062 triliun (kurs Rp 10.622 per SGD).
Selain stimulus di bidang kesehatan, pemerintah Singapura juga fokus memberikan dukungan kepada dunia usaha dan para pekerja yang terdampak pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Mengutip data Singapore Budget 2020, pemerintah Singapura memberikan bantuan SGD 4.600 atau sekitar Rp 48 juta setiap bulannya kepada pekerja yang telah bekerja minimal 10 bulan. Bantuan ini diberikan sejak April-Oktober 2020.
Selain itu, pemerintah Singapura juga memberikan bantuan stimulus kepada perusahaan, yakni menanggung 75 persen upah yang harus dibayarkan kepada pekerjanya.
Pemerintah Singapura juga menanggung 25 persen gaji pekerja yang memiliki gaji maksimal SGD 4.600 per bulan. Ini dilakukan selama sepuluh bulan berturut-turut.
Pemerintah Singapura juga akan memberikan insentif lagi kepada pengusaha yang memperkerjakan karyawan di atas usia 40 tahun. Ini bertujuan untuk mendukung para pekerja yang memasuki usia menengah.
Selain untuk dunia usaha, pemerintah Singapura juga memberikan bantuan untuk wirausaha maupun UMKM. Masing mendapatkan SGD 3.000 secara kuartalan, yang akan diberikan pada Mei, Juli, dan Oktober 2020.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, para pekerja mandiri dan UMKM yang terdampak pandemi juga mendapatkan SGD 10 per jam untuk mengikuti pelatihan keterampilan yang disediakan pemerintah Singapura. Bantuan ini diberikan sejak Mei hingga akhir tahun ini.
Pemerintah Singapura pun meluncurkan program untuk menciptakan 40.000 pekerjaan baru, 25.000 untuk magang, dan 30.000 pelatihan untuk masyarakat yang terkena PHK.
Piter menambahkan, stimulus tersebut memang memberikan tekanan tersendiri pada keuangan pemerintah Singapura. Di saat penerimaan mereka dari ekspor anjlok, belanja stimulus justru jor-joran.
Sementara penerimaan lainnya, diperkirakan masih tumbuh, meskipun mengalami perlambatan, seperti investasi. Apalagi Singapura merupakan negara suaka pajak.
Namun menurut Piter, resesi ekonomi yang terjadi di Singapura tak akan membuat rakyatnya menderita. Mengingat kesejahteraan Singapura sebagai negara maju juga sudah tinggi.
ADVERTISEMENT
"Kalau menderita mungkin enggak, karena tingkat kesejahteraan mereka sudah tinggi. Mereka pasti mengalami penurunan income, tapi tidak membuat mereka jatuh ke jurang kemiskinan," jelasnya.
Jika dibandingkan dengan Indonesia, kondisinya tentu berbeda. Apalagi, PDB Indonesia juga masih jauh di bawah Singapura.
Selama 2019, PDB Singapura mencapai USD 64.829 per kapita. Sementara Indonesia hanya USD 4.174,9 per kapita.
Stimulus yang dikeluarkan pemerintah Indonesia dalam penanganan dan pemulihan ekonomi akibat COVID-19 juga hanya Rp 695,2 triliun atau 4,3 persen dari PDB.
Stimulus tersebut terdiri dari sektor kesehatan Rp 87,55 triliun, perlindungan sosial Rp 203,9 triliun, insentif usaha Rp 120,6 triliun, UMKM Rp 123,46 triliun, pembiayaan korporasi Rp 53,5 triliun, dan sektoral pemda Rp 106,1 triliun.
Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, saat ini pemerintah mewaspadai resesi yang terjadi di Singapura. Karena bagaimana pun juga, sektor pembentuk ekonomi Indonesia juga dipengaruhi oleh ekspor. Adapun komponen utamanya adalah konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor.
ADVERTISEMENT
"Untuk itu kita juga perlu waspadai, bagaimana pun juga, agent of growth kita konsumsi, investasi, ekspor," kata Sri Mulyani usai rapat dengan Banggar DPR RI, Rabu (14/7).
Namun menurut dia, APBN tentu tak bisa berjalan sendiri, perlu mendapat katalis dari sektor lainnya, seperti keuangan dan perbankan, dunia usaha, hingga pemerintah daerah.
"Makanya kita gunakan kemarin penempatan dana pemerintah di perbankan, luncurkan kredit penjaminan, sehingga antara bank dan korporasi, dunia usaha, terutama UMKM bisa pulih kembali. Karena itu salah satu darah perekonomian kita yang mestinya bisa jalan lagi," kata Sri Mulyani.
Untuk memberikan stimulus di daerah, Sri Mulyani bilang, pemerintah akan memberikan pinjaman untuk pemda dengan total Rp 15 triliun. Pinjaman ini bisa digunakan kepada daerah-daerah yang Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami penurunan.
ADVERTISEMENT
"Mereka bisa diberikan instrumen, mereka bisa pinjam dengan suku bunga sangat murah dan mereka bisa pulihkan ekonomi di masing-masing daerah," ujarnya.