Meski Pandemi, INKA Tetap Garap Proyek PLTS di Kongo Afrika

10 Oktober 2020 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga melintas di bawah panel surya Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/1).  Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga melintas di bawah panel surya Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/1). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
ADVERTISEMENT
PT Len Industri (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), serta PT INKA (Persero) telah menandatangani kontrak kerja dengan TSG Global Holdings, untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 200 Mega Watt peak (MWp) di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, Afrika.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama INKA, Budi Noviantoro, mengatakan meski masih dalam kondisi pandemi, namun pihaknya berkomitmen tetap melanjutkan proyek tersebut. Terbaru, INKA dan konsorsium BUMN tersebut telah terbang ke Kongo untuk melakukan ground breaking PLTS.
"Memang jauh, memang sulit, tapi itu yang harus dijalankan. Dengan situasi COVID-19 dan segala macam protokolnya, kami tetap berangkat ke Kongo melaksanakan ground breaking 200 Megawatt solar panel yang dikerjakan sama-sama INKA dengan PT Len," kata Budi dalam Webinar Strategi BUMN Menembus Pasar Global, Sabtu (10/10).
Seperti diketahui, TSG melalui afiliasinya di Republik Demokratik Kongo, Sunplus S.A.R.L, telah membentuk kerja sama agar proyek ini terealisasi.
Sunplus S.A.R.L. akan memberikan kewenangan sepenuhnya dalam pekerjaan Engineering, Procurement and Construction (EPC), termasuk di antaranya kepercayaan tata kelola manajemen profesional, serta sebagai pemegang konsesi investasi PLTS ini.
ADVERTISEMENT
PLTS Kinshasa 200 MWp di bangun pada lahan seluas ±300 hektar dengan nilai kontrak sebesar USD 175 juta atau setara Rp 2,59 triliun, dan merupakan tahap awal dari pembangunan PLTS 1.000 MWp di area tersebut.
PLTS akan dibangun dengan sistem ground-mounted (di atas tanah) danon-grid atau terhubung/terkoneksi dengan jaringan (grid). Artinya bersama pembangkit lainnya ikut menyuplai beban di jaringan listrik yang sama.
Pemanfaatan energi listrik yang dihasilkan akan digunakan untuk melistriki wilayah di Kinsasha, Kongo yang belum teraliri listrik.
PLTS. Foto: Dok. Istimewa
Dalam proyek ini INKA bekerja sama dengan Len Industri yang merupakan pelopor produsen modul surya di Indonesia, yang telah merintis bisnis ini sejak tahun 1985.
Len Industri telah mengaplikasikannya di berbagai wilayah Indonesia produk-produk PLTS seperti: solar tree, penerangan jalan umum, solar rooftop, BTS surya, PLTS terpusat, PLTS hybrid,dll.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Len Industri juga ditunjuk sebagai ketua Tim Kerja Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Surya di lingkungan BUMN yang dibentuk oleh Kementerian BUMN sejak Juli 2020 lalu.
Tidak hanya pembangunan PLTS, TSG juga menggandeng INKA dan Len Industri untuk menjajaki peluang kerja sama proyek transportasi di Kongo, serta proyek infrastruktur dan bendungan.