news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Meski Pasokan Berlebih, Indonesia Ternyata Impor Listrik dari Malaysia

13 Januari 2021 18:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas PLN mengganti meteran listrik di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (15/5/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas PLN mengganti meteran listrik di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (15/5/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Meski pasokan listrik nasional tengah surplus, Indonesia ternyata melakukan impor listrik dari Malaysia pada tahun lalu. Impor tersebut dilakukan untuk pembangkit listrik Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana menjelaskan, impor listrik dilakukan Sarawak Electricity Supply Corporation (SESCO) ke pembangkit PT PLN (Persero). Kerja sama ini merupakan bilateral antara Malaysia dan Indonesia.
"Untuk tahap awal, kita kebagian impor dan impornya itu kalau dibandingkan dengan total yang kita konsumsi 0,54 persen impornya," kata dia dalam konferensi pers Paparan Kinerja Ketenagalistrikan 2020, Rabu (13/1).
Setelah proyek pembangkitnya selesai, PLN yang akan mengekspor listrik ke Malaysia lewat jalur yang salam. Kapasitasnya diperkirakan sekitar 100 hingga 120 megawatt (MW).
"Jadi kerja sama dibagi beberapa tahap dan tahap pertama kita harus impor. Setelahnya, kita yang akan ekspor ke sana," ujar Rida.
Penjualan listrik nasional saat ini sebenarnya tengah surplus. Kelebihan pasokan terjadi karena sektor industri dan bisnis mengurangi konsumsi listrik akibat operasional tidak berjalan normal gara-gara wabah corona.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Hanya konsumsi listrik rumah tangga yang mengalami kenaikan. Berdasarkan data Kementerian ESDM, khusus penjualan listrik bersubsidi di tahun lalu hanya 61.400 GWh atau 98 persen dari target. Sedangkan produksi listrik sebanyak 272,42 TWh atau 80 persen dari target.
ADVERTISEMENT
Adapun konsumsi listrik per kapasitas hanya 1.089 kWh/kapita atau 95 persen dari target. Dari sisi pelanggan, sebenarnya terjadi penambahan sepanjang tahun lalu dari sebelumnya 77 juta pelanggan menjadi 78 juta pelanggan yang menjadikan PLN sebagai perusahaan dengan jumlah pelanggan terbanyak di Indonesia.
Kelebihan pasokan listrik bahkan membuat pemerintah harus menciptakan pasar baru. Salah satunya mendorong masyarakat agar mau memasak menggunakan kompor listrik.
Untuk rencana ini, diakui Rida, pemerintah tengah mengkaji pemberian kompor listrik induksi gratis ke masyarakat.
"Konsep itu lagi kita godok. Kita lagi hitung berapa kira-kira kalau ada campur tangan APBN dan benefitnya berapa karena kompor induksi kan bisa kurangi belanja impor LPG. Ini masih dikaji," ucapnya.