Meski Resesi, Ekspor Korea Selatan dan Malaysia ke Indonesia Masih Tinggi

18 Agustus 2020 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peti kemas. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peti kemas. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah negara telah mengalami resesi di tahun ini akibat pandemi COVID-19, di antaranya adalag Malaysia dan Korea Selatan. Meski demikian, aktivitas dagang kedua negara tersebut masih unggul di Indonesia. Bahkan, barang impor asal Korea Selatan menjadi yang tertinggi di Indonesia selama Juli 2020.
ADVERTISEMENT
Selama Juli 2020, impor asal Korea Selatan naik USD 119,4 juta, menjadi yang tertinggi selama bulan lalu. Sementara impor asal Malaysia naik USD 50,2 juta, berada pada urutan ketiga, setelah China yang naik USD 78,2 juta.
Untuk neraca nonmigas Indonesia dengan Korea Selatan juga mencatatkan defisit USD 113,2 juta di Juli 2020. Secara rinci, ekspor Indonesia ke Korea Selatan mencapai USD 428,4 juta, sedangkan impor dari Korea Selatan ke RI jauh lebih tinggi, yakni USD 542,6 juta.
Sayangnya, Kepala BPS Suhariyanto tak menjelaskan detail komoditas impor apa saja yang tertinggi asal Negeri Ginseng maupun Negeri Jiran tersebut. Tabel impor BPS yang kumparan cari pun belum menunjukkan hasil yang signifikan, sementara kasubdit bagian impor BPS juga belum merespons pesan.
Sejumlah kontainer terparkir di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Namun untuk pangsa impor selama Januari-Juli 2020, Korea Selatan berada di urutan keenam, sebesar 4,99 persen dari total impor di Indonesia selama Januari-Juli 2020.
ADVERTISEMENT
Disusul oleh Malaysia yang di urutan ketujuh, dengan pangsa impor 3,71 persen dari total impor di Indonesia.
"Untuk pangsa impor nonmigas, yang pertama masih Tiongkok sebesar 29,31 persen dari total impor selama Januari-Juli 2020, disusul Jepang dan Singapura," kata Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Selasa (18/8).
Sementara untuk aktivitas ekspor, permintaan ekspor ke Singapura ternyata masih cukup tinggi. Ekspor RI ke Singapura di Juli 2020 naik USD 111,2 juta.
"Di Singapura meskipun sekarang mengalami resesi, ternyata ekspor nonmigas kita selama Juli 2020 ini masih meningkat sebesar USD 111,2 juta," jelasnya.
Ekspor Indonesia ke Singapura menduduki posisi ketiga sebagai negara tujuan yang mengalami peningkatan terbesar selama Juli 2020. Singapura berada di bawah Swiss dan Amerika Serikat (AS), namun mengungguli China dan Malaysia.
ADVERTISEMENT
"Komoditas yang utama yang kita ekspor (ke Singapura) selama Juli 2020 ini adalah logam mulia, perhiasan permata, kemudian timah dan barang-barang dari timah, serta mesin dan perlengkapan elektrik," jelasnya.
Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Seperti diketahui, Korea Selatan perekonomiannya minus 1,3 persen secara tahunan (yoy) di kuartal I 2020 dan kembali minus 3,3 persen (yoy di kuartal II. Pertumbuhan yang negatif dua kuartal berturut-turut ini mengantarkan suatu negara masuk ke jurang resesi.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Malaysia di kuartal II tahun ini minus 17,1 persen (yoy), setelah kuartal sebelumnya juga minus 2 persen (yoy).
Begitu juga dengan Singapura, selama kuartal I ekonominya minus 0,3 persen (yoy) dan 12,6 persen (yoy) di kuartal II 2020.