Meski Tarif Kargo Udara Naik, Lion Express Tak Kekurangan Order

8 Maret 2019 17:17 WIB
clock
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layanan Lion Ekspres di Kedoya, Jakarta Barat. Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Layanan Lion Ekspres di Kedoya, Jakarta Barat. Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Tarif Surat Muatan Udara (SMU) terus menerus naik sejak November 2018 hingga awal tahun 2019. Hal ini membuat industri jasa pengiriman barang tertekan.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, PT Lion Express menyatakan bahwa kenaikan tarif kargo udara tak membuat order pengiriman barang menurun. CEO Lion Express, Farian Kirana, mengatakan bahwa tren belanja online memberikan nafas bagi perusahaan jasa pengiriman.
"Menurut saya enggak (menurun). Ujungnya, kalau belanja online, ongkirnya enggak semahal itu. Juga banyak juga lakukan promo," katanya kepada awak media saat ditemui di Kantor Pusat Lion Express, Jakarta, Jumat (8/3).
Selain tren belanja online, strategi pemasaran seperti pemberian diskon menjadi salah satu upaya anak usaha Lion Group ini untuk menjaga tingkat pengiriman barang.
"Kan kita lakukan marketing dengan diskon-diskon. Jadi menurut saya sih enggak (melambat). Dan industrinya sendiri sedang tumbuh jauh lebih besar seperti ini, jadi kita lihat itu sangat mungkin walau SMU naik," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Dalam sebulan, Lion Express rata-rata mengangkut sekitar 2 juta kilogram (kg). Adapun pada tahun ini perseroan berharap mampu meningkatkan volume angkut barang 4-5 kali lipat. Peningkatan volume tersebut seiring dengan kerja sama yang dilakukan antara Lion Express dengan PT Kereta Api Logistik (Karlog) yang secara resmi ditandatangani pada hari ini.