Meski Tren Surplus Neraca Perdagangan Turun, PMA Diprediksi Terus Mengalir ke RI

11 Oktober 2023 16:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret Jalanan dan Gedung Bertingkat di Semanggi. Foto: Reuters/Beawiharta
zoom-in-whitePerbesar
Potret Jalanan dan Gedung Bertingkat di Semanggi. Foto: Reuters/Beawiharta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Ekonom Asia dan Co-head Global Research Asia HSBC Global Research, Frederic Neumann, menilai Indonesia kian menjadi ladang yang menjanjikan untuk berinvestasi.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, penanaman modal asing, daya saing upah, populasi usia kerja yang kuat dan populasi masyarakat, menciptakan landasan yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Frederic menilai penanaman modal asing akan terus mengalir ke Asia, dengan titik fokus di ASEAN. Adapun Indonesia, kata dia, menjadi target utama para investor agar bisa berekspansi di kawasan ini.
Peningkatan investasi Tiongkok di ASEAN, yang didorong meningkatnya persaingan upah, semakin memperkuat daya tarik kawasan ini bagi para investor.
"Meskipun ada tantangan seperti penurunan surplus perdagangan, realisasi FDI terus meningkat terutama di sektor logam dan peralatan. Pasar domestik Indonesia yang merupakan yang terbesar di ASEAN, menawarkan peluang pertumbuhan yang signifikan," kata Frederic dalam HSBC Summit 2023 di Jakarta, Rabu (11/10).
Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois de Maricourt bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam HSBC Summit 2023 di Jakarta pada Rabu (11/10). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, secara kumulatif dari Januari-Agustus 2023, surplus neraca perdagangan mencapai USD 24,34 miliar. Angka ini turun 30,29 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai USD 34,92 miliar.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kementerian Investasi/BKPM merilis data realisasi investasi periode April-Juni (kuartal II) 2023 mencapai Rp 349,8 triliun, naik 15,7 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Realisasi investasi juga menyerap tenaga kerja Indonesia (TKI) sebanyak 464.289 orang.
Senada dengan Frederic, Presiden Direktur HSBC Indonesia, Francois de Maricourt, juga menyebut pertumbuhan arus masuk PMA mencerminkan daya tarik Indonesia yang semakin meningkat bagi investor global.
"Sangat menggembirakan melihat investasi mengalir ke sektor-sektor yang memberikan nilai tambah yang besar bagi perekonomian Indonesia," ujar Francois.