Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Migrasi Ke TV Digital, Nielsen Sebut Gross Rate Card Iklan Sama Saja
8 Desember 2022 18:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) telah melakukan Analog Switch-Off (ASO) atau penghentian penyiaran televisi (TV) analog ke siaran TV digital sejak 2 November 2022 lalu. Langkah ini disebut-sebut menggerus pendapatan iklan di perusahaan TV swasta.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan Nielsen hingga semester I 2022 jumlah belanja iklan di TV mencapai Rp 107 triliun. Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia, Hellen Katherina mengaku belum dapat menyimpulkan dampak kebijakan ASO terhadap bisnis iklan di Indonesia.
"ASO kan masih sangat pendek untuk bisa diambil kesimpulan," ujar Hellen di Millennium Centennial Center, Kamis (8/12)
Ia juga tidak menampik apabila dilihat secara keseluruhan dari gross rate card saat kebijakan ASO diberlakukan dan sebelum diberlakukan tidak terjadi perubahan terhadap iklan pada iklan TV swasta di Indonesia. Namun, ia melihat ada perbedaan pada TV swasta yang menjadi pemegang hak siar Piala Dunia 2022.
"Keseluruhan rate card ke rate card dari sebelum ASO dan sesudah ASO sama aja. Walaupun kita bandingkan di antara tv-tv mungkin yang mempunyai licensed world cup akan mendapatkan porsi [iklan] yang lebih besar dari sebelumnya," kata dia.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya lebih lanjut mengenai jumlah gross rate card pada saat sebelum ASO dan sesudah ASO, Hellen mengaku tidak bisa menjelaskan lebih lanjut. "Sama saja, saya tidak ingat (angkanya), karena kita mengukur rate card," pungkasnya.