Milenial Habiskan Puluhan Juta untuk Beli Kopi Ketimbang Properti

18 April 2018 19:29 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi milenial makan bersama (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi milenial makan bersama (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keinginan milenial untuk memiliki rumah masih minim. Country Manager Rumah123 Ignatius Untung mengatakan kaum milenial cenderung enggan membeli properti karena alasan yang irasional.
ADVERTISEMENT
Menurut Untung, generasi milenial sebenarnya memiliki kemampuan finansial untuk membeli properti. Namun mereka dinilai lebih memilih untuk mennghabiskan uangnya untuk nongkrong di cafe.
“Beli kopi secangkir harga Rp 40 ribu. Kalau sebulan udah Rp 1,2 juta, setahun Rp 14,4 juta. Empat tahun, sudah Rp 50 juta sekian. Bisa buat DP apartemen harga Rp 350 juta. Itu baru kopi. Belum rokok, bioskop, traveling,” kata Untung di Empirica, Kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (18/4).
Untung menilai gaya hidup seperti ini sangat irasional. Sebab, seharusnya milenial mulai menyadari bahwa dengan penghasilan yang didapatkan, sudah mulai bisa berinvestasi properti.
“Mereka mikirnya kan kita masih muda, nikmatin aja dulu yang ada di depan mata,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Padahal, semakin menunda membeli properti justru semakin mempersulit karena harganya yang semakin melambung. Berdasarkan data Rumah123, saat ini mayoritas pembeli properti masih didominasi penduduk usia 30 tahun sampai 44 tahun.
“Presentasenya saya enggak hafal tapi trennya masih gitu-gitu aja. Bahkan untuk usia 27 tahun belum terlalu menggembirakan,” ujarnya.