Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
PT Minamas Plantation terus meremajakan (replanting) lahan kelapa sawit mereka yang ada di Indonesia. Lahan-lahan tersebut diperbaharui karena banyak pohon sawit yang sudah tua.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Minamas, Shamsuddin Muhammad mengatakan, hingga Juni 2019, luas lahan yang diremajakan mencapai 55 ribu hektare. Adapun luas lahan kelapa sawit yang dimiliki anak usaha sawit dari Malaysia, Sime Darby Plantation, sebanyak 200 ribu hektare.
"Kita replanting dari 2010, sekarang ini kita sudah 55 ribu hektare hingga per Juni 2019 dan kita akan kontinyu terus," kata dia dalam acara Halalbihalal di Jakarta, Selasa (18/6).
Shamsuddin menjelaskan, replanting perlu dilakukan untuk menjaga kualitas dari sawit yang dihasilkan. Selain peremajaan, perusahaan juga fokus pada riset bibit yang dihasilkan di dalam kebun sendiri.
Produksi tandan buah segar (TBS) Minimasa tercatat mencapai 1,7 juta ton per tahun. Minyak mentah yang dihasilkan sebanyak 360 ribu ton per tahun.
ADVERTISEMENT
Selain fokus di sektor hulu, tahun ini perusahaan tengah serius mengembangkan bisnis di sektor hilir. Terbaru, Minamas bakal meluncurkan produk minyak goreng pertama yang bernama Alif.
Corporate Communication Minamas, Ingrid Clarissa, mengatakan, minyak goreng Alif bakal diluncurkan pada akhir Juli. Adapun pasar yang dibidik di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Adapun perusahaan yang mengerjakan ini adalah anak usaha mereka, PT Sime Darby Oils Pulau Laut Refinery. Side Darby Olis akan memasarkan produk minyak goreng merek Alif dengan kemasan 2 liter, 1 liter, dan 0,5 liter.
Tapi Ingrid belum mau membocorkan berapa banyak volume minyak goreng yang dijual. Dia bilang, perusahaan tak akan agresif untuk tahap awal ini.
"Kita bidik lokal market. Ini yang pertama, jadi enggak mau agresif tapi ada beberapa guidance kisaran harganya. Marketnya di Kalimantan tapi ke depannya enggak menutup kemungkinan ke nasional," jelas dia.
ADVERTISEMENT