MIND ID Bidik Pendapatan Konsolidasi Naik 15 Persen Tiap Tahun hingga 2029

26 November 2024 18:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, di agenda Media Briefing di Sarinah, Selasa (15/10/2024). Foto: Fariza Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, di agenda Media Briefing di Sarinah, Selasa (15/10/2024). Foto: Fariza Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Holding BUMN Pertambangan MIND ID menargetkan pendapatan konsolidasi meningkat secara konsisten sebesar 15,05 persen setiap tahunnya selama periode 2025 hingga 2029.
ADVERTISEMENT
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menuturkan perusahaan menargetkan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (Compound Annual Growth Rate/CAGR) terus menguat hingga mencapai kriteria perusahaan yang masuk daftar Fortune Global 500.
"MIND ID inginnya growth dengan Compound Annual Growth Rate sampai dengan 15 persen, normal tanpa ada hal-hal yang lain. Mungkin di tahun 2030-an kita bisa masuk Fortune Global 500," ungkapnya saat MIND ID Commodities Outlook, Selasa (26/11).
Untuk mencapai target tersebut, Dilo meminta dukungan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, agar perusahaan bisa menjadi salah satu pemain industri mineral terkemuka di dunia.
Dalam bahan paparan yang ditampilkan Dilo, MIND ID menargetkan total pendapatan (revenue) sebesar Rp 157,2 triliun di 2025, kemudian Rp 178,5 triliun di 2026, naik lagi menjadi Rp 195,1 triliun di 2027, lalu Rp 234,8 triliun di 2028, dan bisa mencapai Rp 265,6 triliun di 2029.
Ilustrasi fasilitas smelter di bawah naungan MIND ID. Foto: Dok. MIND ID
Pada tahun 2029, MIND ID juga menargetkan kontribusi kepada kas negara berupa pajak sebesar Rp 8,3 triliun dan PNBP sebesar Rp 12,6 triliun, serta target EBITDA Margin sebesar 26,32 persen, Net Profit Margin sebesar 16,32 persen, Return on Asset 9,92 persen, dan Return on Equity mencapai 18,55 persen.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Dilo juga menyampaikan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) sampai tahun 2029. MIND ID mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) total sebesar Rp 267 triliun.
Namun, rencana alokasi belanja modal itu khusus untuk 4 anak perusahaan saja yaitu PT Antam (Persero), PT Bukit Asam (Persero), PT Inalum, dan PT Timah (Persero), sehingga belum memasukkan perhitungan investasi untuk PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Vale Indonesia.
"MIND ID 4 perusahaan saja, tanpa Freeport sama Vale, kita berkomitmen sampai dengan 2029 akan punya rencana investasi totalnya itu Rp 267 triliun, termasuk pendanaannya sudah kita rencanakan," ungkap Dilo.
Dilo menjelaskan, PT Vale Indonesia yang saat ini sudah memiliki 3 konsesi tambang nikel di Blok Bahodopi, Pomalaa, dan Sorowako, tengah melakukan eksplorasi untuk Blok Tanamalia.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk PT Freeport Indonesia (PTFI), Dilo menyebutkan MIND ID menunggu proses divestasi saham lanjutan 10 persen disetujui oleh pemerintah. Sebab, beberapa proyek PTFI menunggu kepastian perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
"Kalau nanti yang 10 persen oke, maka kita bisa konsolidasi investasinya, mungkin dari Freeport sudah bisa kita masukkan ke dalam program-programnya ini. karena untuk beyond 2041, investasinya enggak bisa nunggu 2041, mulai dari sekarang," pungkas Dilo.