Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
MIND ID Kenalkan Hilirisasi Batu Bara Jadi Grafit Sintetis, Produksi Mulai 2028
17 November 2024 13:14 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID , memperkenalkan produk hasil hilirisasi batu bara menjadi grafit sintetis (synthetic graphite) sebagai bahan baku anoda baterai kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
Proyek tersebut merupakan salah satu strategi MIND ID untuk terus memperkuat hilirisasi batu bara guna mendukung percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyatakan bahwa hilirisasi batu bara merupakan langkah penting dalam mendiversifikasi nilai manfaat sumber daya alam Indonesia.
Pengembangan bahan baku anoda baterai untuk kendaraan listrik adalah salah satu contoh konkret dari upaya hilirisasi ini.
"Kami memiliki program hilirisasi batu bara yang difokuskan untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik," ujar Dilo melalui keterangan resmi, Minggu (17/11).
Produk synthetic graphite yang dihasilkan ini menjadi bahan baku anoda alternatif berbasis batu bara, yang menawarkan potensi pemanfaatan batu bara yang lebih berkelanjutan.
Dilo menyampaikan bahwa produksi komersial synthetic graphite diharapkan dapat dimulai pada 2028. Saat ini, Grup MIND ID, melalui PT Bukit Asam Tbk (PTBA), tengah melakukan riset intensif untuk mencapai hasil yang optimal sehingga produksi komersial dapat segera dimulai.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, dia juga menjelaskan bahwa MIND ID memastikan bahwa konduktivitas (conductivity) dan kepadatan (density) dari bahan baku anoda yang dikembangkan memenuhi standar yang diinginkan.
Hal ini bertujuan untuk memastikan produk yang dihasilkan memiliki kualitas unggul dan dapat memenuhi persyaratan internasional.
"Sebagai bagian dari komitmen kami, kami akan membangun fasilitas skala percontohan (pilot scale) untuk meningkatkan kualitas bahan baku anoda ini. Kami ingin memastikan bahwa kualitas bahan baku anoda yang dikembangkan sudah sesuai dengan standar internasional," tambahnya.