Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
MIND ID Ungkap Dividen INCO ke Negara Seret, tapi Setor Cuan ke Vale Kanada
29 Agustus 2023 19:20 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Hendi dalam rapat dengan Komisi VII DPR. Dalam rapat ini, Vale Indonesia juga diundang, tapi Dirut Febriany Eddy absen karena sedang di Kanada. MIND merupakan pemegang saham terbesar kedua di Vale dengan mengempit 20 persen.
"Sejak MIND ID berinvestasi di tahun 2019-2020 sebesar USD 372 juta baru ada dividen sebesar USD 30 juta. Jadi sempat ada beberapa tahun dari 2020-2022 tidak ada dividen," ungkap Hendi saat RDP dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (29/8).
Hendi mengungkap PT Vale Indonesia rutin menyetorkan dana dari pendapatan mereka untuk Vale Base Metals. Vale Base Metals (VBM) adalah salah satu produsen logam grup nikel, tembaga, koblat, dan platinum yang berkantor di Toronto, Kanada. VBM adalah induk usaha PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang mengendalikan INCO melalui Vale Canada Limited.
ADVERTISEMENT
Masalah dividen disorot MIND ID di tengah mandeknya proses divestasi saham Vale Indonesia. Holding BUMN Tambang itu ingin Vale Indonesia segera memberikan sahamnya ke pemerintah melalui MIND ID sesuai aturan sebelum Kontrak Karya berakhir.
Vale Indonesia Buka Suara
Mewakili Vale Indonesia dalam RDP itu, Legal Director PT Vale Indonesia, Anggun Kara Nataya mengakui memang ada dana mengalir dari Vale Indonesia ke induk perusahaannya di Kanada. Dia menjelaskan hal itu adalah bagian dari management services agreement dan technical services agreement.
"Bahwa PT Vale saat ini melakukan pembayaran services fee kepada Vale. Namun pembayaran itu tidak ada yang kami tutupi sebagai perusahaan Tbk, pembayaran tersebut senantiasa selalu kami buka di dalam laporan keuangan yang tersedia di publik yang juga senantiasa kami laporkan kepada pemerintah, OJK, Bursa, dan kepada publik," jelas Anggun.
ADVERTISEMENT
Penyaluran dana itu menurutnya bukan fixed fee alias dana yang memang dialokasikan untuk Vale Base Metals. Dana tersebut adalah biaya yang harus dikeluarkan Vale Indonesia dari sisi bantuan teknologi dari Vale Base Metals.
"Jadi pada saat pabrik kami dibangun di sekitar tahun 1970 itu menggunakan teknologi dari Kanada dari Vale. Nah kemudian pada saat itu untuk proses teknologi memang ada perbantuan dari mereka," kata Anggun.
Saat ini, lanjutnya, kuantitas dana yang disalurkan Vale Indonesia sudah sangat minim dan itu bukan fixed fee. Vale Indonesia mengeluarkan dana tersebut hanya apabila memerlukan bantuan. Dia menyamakan hal itu seperti saat perusahaan membutuhkan service dari vendor-vendor lainnya.
"Jadi fee-nya itu benar-benar seperti fee jasa pada umumnya dan adapun dari tahun ke tahun itu jumlah yang kami bayarkan cenderung menurun. Sampai saat ini, di tahun 2022 kemarin yang kami bayarkan itu kurang lebih 1 persen dari net profit kami," pungkasnya.
ADVERTISEMENT