Minimalisasi Serangan Ransomware, Pelindo Migrasi Data dari PDN ke Cloud

3 Juli 2024 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero, Arif Suhartono dalam acara Journalist Gathering, Kamis (19/5/2022). Foto: Pelindo
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero, Arif Suhartono dalam acara Journalist Gathering, Kamis (19/5/2022). Foto: Pelindo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mengakui tidak langsung terdampak serangan ransomware Pusat Data Nasional (PDN), karena sebagian datanya sudah dipindahkan ke penyimpanan awan atau cloud storage.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, mengatakan setelah proses merger pada 2021, perusahaan sudah memindahkan secara bertahap datanya kepada penyimpanan cloud.
"Kita juga secara bertahap ditembak ke cloud, kalau cloud relatively lebih aman karena kemarin juga kami sempat keserang juga, sekitar tahun lalu hampir pelabuhan besar kena serangan persis seperti ini," jelasnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR, Rabu (3/7).
Arif menuturkan, Pelindo mendorong migrasi data kepada cloud karena dia menilai sistem pengamanan data di sana lebih tinggi. Namun, data yang sudah dipindahkan baru sebagian, sehingga perusahaan masih terkena dampak tidak langsung dari ransomware PDN terakhir.
"Kemarin itu ada yang kena juga tetapi bahwa bisa kita minimalisasikan, dan ini kita secara bertahap kita pindah ke cloud semua, kita bisa proteksi terkait itu," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Ditemui usai RDP, Arif membenarkan Pelindo merupakan salah satu tenant PDN. Namun, karena sudah memindahkan sebagian datanya, maka dampak ransomware terhadap layanan pelabuhan tidak terlalu besar.
"Mungkin secara tidak langsung. Contoh misalnya, kapal itu kan ada krunya. Krunya itu kan pasti kan imigrasi dan lain sebagainya. Mungkin tidak secara langsung itu terdampak," ungkapnya.
"Tapi secara langsung kita enggak. Operasional pelabuhan tetap lancar aman," imbuh Arif.
Arif menyebutkan salah satu cloud yang digunakan Pelindo adalah Amazon Web Service (AWS). Dia memastikan seluruh data milik perusahaan akan dipindahkan ke sana.
Ransomware menyerang server PDN menyebabkan beberapa layanan publik terganggu. Mulai dari sistem keimigrasian hingga data penerima beasiswa di Kemendikbud yang harus diunggah ulang karena tidak ada backup data di PDN.
ADVERTISEMENT
Belakangan diketahui bahwa yang menyerang server PDN merupakan jenis baru, yaitu Brain Cipher. Ransomware ini merupakan varian terbaru dari LockBit 3.0. Penyerang ransomware meminta tebusan USD 8 juta atau Rp 131 miliar. Siapa penyerang itu, belum diketahui.