Minyak Goreng Rp 11.500/L Mulai 1 Februari, Airlangga Pastikan Stok Melimpah

30 Januari 2022 18:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat Dialog Kelompok UMKM usAHA di Kelurahan Tugu, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat Dialog Kelompok UMKM usAHA di Kelurahan Tugu, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan minyak goreng akan menggunakan harga eceran tertinggi (HET) mulai 1 Februari 2022. Dia pun memastikan stok minyak goreng akan mencukupi.
ADVERTISEMENT
"Harga per 1 Februari 2022 yang dipatok pemerintah Rp 14.000 per liter untuk yang premium, Rp 13.500 untuk yang 'packing' sederhana, dan Rp 11.500 yang curah, ini diharapkan bisa terus digelontorkan. Jadi stok banyak, tidak perlu takut kehabisan stok," kata Airlangga di Semarang, seperti dilansir dari Antara, Minggu (30/1).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar itu menyebut harga minyak goreng di pasaran akan mengalami penurunan secara bertahap pascapenerapan kebijakan satu harga Rp14.000 per liter.
"Itu bertahap, per 1 Februari nanti akan digelontorin. Ya, inikan semua bertahap, dan diharapkan besok sebagian sudah bisa. Ya, tentu mereka ada yang 'ngehabisin' stok, kemudian mulai dengan stok baru," ujarnya yang juga pembina Kelompok UMKM usAHA.
ADVERTISEMENT
Menurut Airlangga, dengan penetapan kebijakan harga eceran tertinggi minyak goreng tersebut, masyarakat diharapkan tidak perlu berebut yang akan membuat kelangkaan stok.
Hal tersebut disampaikan Airlangga usai berbincang dengan puluhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Semarang yang tergabung dalam Kelompok UMKM usAHA.
Para pelaku UMKM yang hadir di acara tersebut mengaku sangat berharap harga minyak goreng yang terjangkau bisa benar-benar ada di pasaran sebab sebelumnya meski ada kebijakan minyak goreng subsidi Rp 14.000 per liter, namun sulit didapatkan di pasaran.
Reporter: Intan Alliva Khansa