Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
MinyaKita Langka di Pasar hingga Ritel Modern, Kalau Ada Harganya di Atas HET
3 Februari 2023 17:54 WIB
ยท
waktu baca 3 menit![Ketersediaan MinyaKita di Pasar Palmerah, Jumat (3/2/2023). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01grbe66d8f17ek6y08qjk0q01.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pedagang bahan pokok (bapok) Pasar Palmerah, Eno, mengakui pernah menjual MinyaKita dengan harga Rp 14.000 per liter. Kondisi barang yang susah didapatkan dengan modal menjadi Rp 14.500, maka ia harus menjual MinyaKita Rp 16.000 per liter dan Rp 32.000 per dua liter.
"Dulu jual sesuai HET, kalau sekarang di atas HET," kata Eno kepada kumparan, Jumat (3/2).
Eno mengatakan untuk membeli MinyaKita dari sales dikenakan paket bundling, di mana membeli 1 karton MinyaKita ditambah 1 karton mentega. Sedangkan membeli 2 karton MinyaKita diikuti juga pembelian 1 karton minyak premium. Ia merasa pemberlakuan paket membebankan para pedagang.
ADVERTISEMENT
"Kita sementara barangnya di off kan. Kalau peminat MinyaKita banyak, semua nanyain MinyaKita, cuma barangnya tidak ada," ungkap Eno.
Eet, pedagang bapok juga mengatakan harga MinyaKita sudah mengalami kenaikan dari agen. Padahal, masyarakat hanya mengetahui harga MinyaKita Rp 14.000.
"Kadang-kadang kalau ada barang aku beli, tapi modal sudah Rp 14.000, jadi aku jual Rp 15.00," tutur Eet.
Eet membeli MinyaKita melalui toko lain. Menurutnya, saat pertama kali MinyaKita didistribusikan, toko tersebut menjualnya dengan harga Rp 13.000 per liter. Sehingga ia dapat menjual kembali Rp 14.000 per liter.
Sementara itu, Dewi, pemilik toko bahan pokok mengungkapkan bahwa tokonya menjual berbagai merek minyak goreng, termasuk MinyaKita. Ia pun menjual satu karton MinyaKita untuk kemasan 1 liter sebesar Rp 180.000 per 12 pcs. Sementara itu, untuk MinyaKita pada botol dijual Rp 188.000.
ADVERTISEMENT
"Kalau eceran Rp 180.000 dibagi 12 jadi jatuhnya Rp 15.000, kalau botol Rp 15.666 untuk 1 botolnya," jelas Dewi.
"Harga jual semakin tinggi, sudah tidak bisa lagi pemerintah tuh mensubsidi mau tidak mau harganya Rp 180.000," tambahnya.
Penjual bahan pokok di Pasar Tomang, Nisa, menilai peminat MinyaKita sangat banyak sekali. Ia juga menyayangkan harga MinyaKita yang naik karena langka. "Jadi masyarakat pada beralih ke merek lain," ujar Nisa.
Kemudian, Sulastri membeberkan keberadaan MinyaKita sudah lama kosong. Sehingga, ia lebih memilih menjual produk minyak goreng yang mudah dicari masyarakat.
"Jual Bimoli, Sunco dan Sania. Sekarang masyarakat banyak mencari, tapi barang kosong, mungkin tertentu aja kali ya toko yang gede-gede kali yang ada," tutur Sulastri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kumparan juga mencari keberadaan MinyaKita di ritel Robinson Tomang. Para pegawai di sana menuturkan produk tersebut sedang tidak tersedia. Mereka menyebutkan harga MinyaKita sekitar Rp 13.000 per liter dan Rp 26.000 per dua liter.
Lalu, pegawai di Superindo Plaza Slipi Jaya mengaku bahwa MinyaKita tidak masuk ke toko mereka. "Tidak pernah sama sekali," ungkapnya.
kumparan juga mencari produk MinyaKita di Tokopedia. Namun barang tersebut tidak dijual. Selanjutnya, pada e-commerce Shopee, kata kunci MinyaKita juga tidak membuahkan hasil.