Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
MinyaKita Masih Sulit Dicari di Pasar, Kemendag Buka Suara
24 Maret 2023 10:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pedagang pasar tradisional di wilayah Jakarta Selatan mengeluhkan sulitnya menemukan pasokan MinyaKita. Dari pantauan kumparan pada hari pertama puasa kemarin, Kamis (23/3), setidaknya kelangkaan MinyaKita terjadi di beberapa pasar di wilayah Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kasan, mengatakan Kemendag akan cek ke lokasi di mana terjadi kelangkaan MinyaKita.
"Nanti kita akan cek ke produsen yang selama ini memasok ke area sesuai dengan data yang ada di sistem monitoring MinyaKita," kata Kasan kepada kumparan, Kamis (23/3) malam.
Setidaknya kelangkaan MinyaKita ditemukan di Pasar Pondok Labu dan Pasar Mede Fatmawati. Kasan menegaskan, tidak semua pengecer atau pedagang mendapat suplai MinyaKita. Mereka yang mendapat adalah yang sudah terdaftar di dalam sistem Kementerian Perdagangan.
Distribusi MinyaKita, lanjut Kasan, hanya ke pasar tradisional mulai dari produsen sampai dengan pengecer. Rantai distribusi itu semuanya termonitor di sistem monitoring Kementerian Perdagangan.
"Target konsumennya adalah masyarakat rumah tangga berpendapatan menengah bawah, jadi tidak untuk semua konsumen masyarakat. Jadi untuk dapat MinyaKita, ada di list pengecer yang ada di sistem yang kita bangun," kata Kasan.
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan sebelumnya mengevaluasi, MinyaKita yang laku keras di pasar justru membuat penjualan minyak goreng premium menurun. Padahal, produsen minyak goreng premium tersebut termasuk yang memasok Domestic Market Obligation (DMO) atau alokasi minyak goreng domestik berupa MinyaKita dan minyak curah.
"Jadi ini juga yang kita jaga keseimbangan pasokan MinyaKita dengan kelangsungan bisnis para produsen atau eksportir. Untuk masyarakat yang mampu silakan beli minyak premium yang jumlah pasokannya melimpah di berbagai tempat penjualan," pungkas Kasan.
Sebelumnya, kumparan mendapat keterangan dari Mika, seorang pedagang perempuan di Pasar Pondok Labu, mengatakan MinyaKita sudah sepekan tidak dijual di gerainya. Ia mengatakan pasokan MinyaKita terakhir ada di pasaran seminggu sebelum Ramadhan.
"MinyaKita sedang kosong, terakhir saya jual di harga Rp 15.000 (per liter) minggu lalu, saya belinya Rp 12.000, langsung ludes dalam seminggu yang sama," kata Mika saat ditemui kumparan, Kamis (23/3).
ADVERTISEMENT
Ditemui terpisah, Eno pedagang minyak goreng di Pasar Mede, mengatakan pasokan MinyaKita di gerainya sudah habis selama sebulan terakhir. Ia mengatakan mendekati bulan Ramadhan ini, ia belum melihat tanda-tanda MinyaKita yang telah ia pesan akan datang dalam waktu dekat.
"MinyaKita saya sempat jual, tapi sekarang lagi susah. Terakhir dapat bulan lalu, kita udah pesan dari pabrik, tapi kiriman tidak dikirim-kirim," kata Eno.