Mirae Asset Proyeksikan Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen di 2023

9 Maret 2023 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Aditia Noviansyah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Aditia Noviansyah
ADVERTISEMENT
PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi pertumbuhan kredit perbankan Indonesia mencapai 12 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada 2023. Bank Indonesia mencatat kredit perbankan pada Desember 2022 tumbuh 11,35 persen (yoy). Angka itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 5,24 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Analisis Mirae Asset Sekuritas, Handiman Soetoyo, mengatakan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bakal menjadi sentimen pendorong tumbuhnya kredit di 2023.
“Tahun ini (target) pertumbuhan kredit mencapai 12 persen angka ini ada di range atas. Kita percaya dengan adanya pemulihan ekonomi dan pencabutan PPKM akan mendorong aktivitas masyarakat mendorong kredit di tahun ini,” kata Handiman dalam Media Day Mirae Asset Sekuritas, Kamis (9/3).
Handiman mengungkapkan kredit di Januari 2023 sempat mengalami penurunan menjadi 10,5 persen. Meski begitu, ia menilai hal itu wajar karena pada Desember 2022 banyak debitur yang melunasi kredit di Januari dibanding mengajukan kredit.
“Karena setelah di bulan Desember saat aktivitas meningkat banyak debitur yang melunasi kredit di Januari,” ujar Hadiman.
ADVERTISEMENT
Hadiman menganggap sektor perbankan memang menunjukkan performa yang prima. Hal tersebut dilihat dari empat bank besar di Indonesia, yakni Bank Central Indonesia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia (BNI) yang berhasil membukukan peningkatan laba pada 2022. Hadiman menyebut 4 Bank tersebut diprediksi akan memberikan dividen hampir 6 persen.
"Di mana 4 bank ini akan RUPS di minggu depan, kita lihat dari 4 bank besar itu kemungkinan akan memberikan dividen yield hampir 6 persen, kemudian mandiri sekitar 5 persen, BCA akan biasa di 2 persen, dan mungkin yang tertinggi akan ada di bank niaga mencapai 10 persen," ungkap Handiman.
Handiman menyebut penurunan beban bunga menjadi faktor yang membuat perolehan laba di 4 bank tersebut melonjak, khususnya BCA dan Mandiri. Berdasarkan data yang ia miliki, pada 2022 BCA telah menurunkan beban bunga 12 persen, sedangkan Mandiri 7 persen.
ADVERTISEMENT