Mirae Asset Sekuritas Prediksi IHSG Tembus 6.850 di Januari 2023

10 Januari 2023 12:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina dalam Media Day Mirae Asset di Gedung Pacific Century Place, Selasa (10/1/2023).  Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina dalam Media Day Mirae Asset di Gedung Pacific Century Place, Selasa (10/1/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Mirae Asset Sekuritas menilai kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih baik ketimbang bursa global. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina, memprediksi IHSG bergerak terbatas di level 6.850 di Januari 2023, dengan support di level 6.739 dan resistance di level 7.084.
ADVERTISEMENT
"Faktor yang menjadi penggerak IHSG adalah isu kebijakan moneter bank sentral, pergerakan nilai tukar rupiah, dan pergerakan harga komoditas," ujar Martha dalam Media Day Mirae Asset di Gedung Pacific Century Place, Selasa (10/1).
Martha mengatakan salah satu penyebab penurunan IHSG adalah net sell asing. Net sell asing di Desember 2022 tercatat sebesar Rp 19,5 triliun, yang merupakan bulan tertinggi net sell di 2022.
"Potensi IHSG di tahun 2023 pada level 7.880. Ekspektasi pertumbuhan perusahaan sebesar 7,6 persen," ujar Martha.
Martha mengungkapkan saham emiten pertambangan bakal mengalami penurunan karena ada potensi resesi ke depan dan ekonomi menjadi sulit, sehingga pilihan investor ke sektor defensif. Dia menilai saham BYAN menjadi penopang IDX ENERGY.
ADVERTISEMENT
"Penyebab target IHSG turun adalah potensi outflow market kita ke China, dengan market China dibuka kembali dan membuat valuasi lebih murah. Kedua, proyeksi pelemahan harga komoditas ini membuat market Indonesia tertekan," ungkap Martha.
Penyebab ketiga, lanjut Martha, yaitu ekspektasi ekonomi Indonesia tahun ini akan melambat. Dari proyeksi Bank Indonesia (BI) dan ekonom IMF, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan di bawah 5 persen.
"Di tahun 2023, tantangan dunia tidak kalah besar di 2022 dengan inflasi melambat, resesi, pengetatan moneter, likuiditas. Ini membuat tahun 2023 juga kelihatan melanda ekonomi global termasuk Indonesia," tutur Martha.