Mitratel Bagikan Dividen 99 Persen di Tahun 2022, Catat Jadwalnya

14 April 2023 18:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Public expose PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel, Jumat (14/4/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Public expose PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel, Jumat (14/4/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel tahun 2022 resmi menetapkan pembagian dividen perusahaan sebesar 99 persen dari laba bersih tahun buku 2022.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, menuturkan Mitratel mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,78 triliun di tahun, melonjak 29,25 persen dari tahun 2021 (yoy). Pendapatan perusahaan juga naik 12,51 persen menjadi Rp 7,73 triliun.
"Sejalan dalam keputusan RUPS kita akan membagikan dividen sebesar 70 persen ditambah 29 persen special dividen akan kita bagikan kepada seluruh pemegang saham saat ini," ujarnya saat public expose di Jakarta, Jumat (14/4).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Ian Sigit Kurniawan, mengatakan 99 persen total dividen dari total laba bersih tahun 2022 yaitu 70 persen dividen tunai dan 29 persen dividen spesial.
"Untuk tahun 2022 kita menambahkan bonus dividen sebesar 29 persen sehingga totalnya adalah 99 persen," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, total dividen yang dibagikan yaitu dividen tunai sebesar Rp 15,11 per saham atau Rp 1,24 triliun, sementara dividen spesial Rp 6,26 per saham atau sekitar Rp 517,66 miliar. Ian menyebutkan, dividen Mitratel paling lambat dibagikan 1 bulan setelah pelaksanaan RUPS hari ini.
Infografik Target Kinerja Mitratel 2022. Foto: kumparan
"Untuk dividen yang akan didistribusikan paling lama 1 bulan setelah RUPS ini, diperkirakan sebelum tanggal 17 mei 2023," ungkapnya.
Ian menjelaskan alasan perusahaan memberikan dividen nyaris 100 persen yaitu karena target pertumbuhan organik perusahaan yaitu menambah 6.000 tower dalam waktu 2-3 tahun sejak IPO, namun bisa rampung di tahun 2022.
"Kita dari sisi pendanaan mungkin capital kita secure karena dengan cash flow yang ada kita sudah lebih dari cukup, dari sisi capex kita juga bisa dari kebutuhan cash flow dan dari leverage yang kita miliki dari perbankan yang masih tersisa cukup tinggi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Sehingga kita alokasikan dana dari hasil net profit kita dari pemegang saham sebagai apresiasi kita kepada pemegang saham," pungkas Ian.