Mitratel (MTEL) Bakal Tambah 14.000 Km Kabel Fiber Optik Tahun Ini

6 Agustus 2024 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers acara Media Gathering Mitratel 2024 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (5/8/2024).  Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers acara Media Gathering Mitratel 2024 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (5/8/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel akan menambah kabel fiber optik hingga 14.000 km tahun ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko atau yang akrab disapa Teddy mengatakan, sebanyak 7.500 km telah mencapai tahap pembangunan.
"Di mana 7.500 km-nya sedang tahap pembangunan, nah kita masih ada PR (pekerjaan rumah) lagi 6.500 km di sisa waktu sampai dengan akhir tahun kita optimis hal tersebut bisa kita raih, proses diskusi join planning bersama dengan seluruh tenan sudah kita lakukan," kata Teddy dalam Media Gathering Mitratel 2024 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Senin (5/8).
Data MTEL menunjukkan, hingga kini kabel fiber optik MTEL telah mencapai angka 37.602 km naik 37,9 persen year on year (yoy) dari sebelumnya 27.269 km.
Dari sisi pendapatan, Mitratel mengantongi Rp 4,45 triliun pada semester I 2024, naik 7,8 persen dibandingkan Rp 4,13 triliun periode yang sama tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Lalu EBITDA sebesar Rp 3,69 triliun naik 10,2 persen dari Rp 3,35 triliun pada semester I 2023. Sementara net income naik 4,1 persen dari Rp 1,02 triliun pada semester I 2023 jadi Rp 1,06 triliun pada semester I 2024.
Teddy menjelaskan salah satu penyebab net income MTEL tidak bertumbuh tinggi adalah kondisi makroekonomi tahun ini.
"Industri telkom, industri tower ekonomi memang sangat dipengaruhi oleh makroekonomi suku bunga yang cenderung naik, net income kita yang tidak terlalu tinggi salah satunya dari aspek interested atau biaya bunga yang cenderung tinggi dan berdampak pada net income kita," jelas Teddy.
Lalu dari sisi pertumbuhan pendapatan dan EBITDA ditargetkan tumbuh high single digit tahun ini, dengan modal capital expenditure (Capex) sebesar Rp 5,6 triliun.
ADVERTISEMENT
"Untuk 2024 meskipun ada beberapa adjustment, jadi kita tetap berusaha untuk tumbuh revenue dan EBITDA ini high single digit, masih akan kawal tersebut dan kita alokasikan capex Rp 5,6 triliun," tutup Teddy.