Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Mitratel (MTEL) Lirik Peluang Cuan dari Merger XL dan Smartfren
6 Agustus 2024 19:26 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko atau yang akrab disapa Teddy, menuturkan Mitratel melihat setelah kedua operator seluler tersebut bergabung menjadi satu entitas usaha, maka akan ada ekspansi perluasan cakupan wilayah layanan. Terlebih, Teddy melihat, baik XL maupun Smartfren memiliki spektrum yang patut diperhitungkan.
"Kami optimis melihat konsolidasi Smartfren dan XL ini dari sisi positifnya. Smartfren dan XL ini mempunyai kekuatan tambahan pada kapasitas spektrum yang dia miliki. Artinya dengan mereka melakukan konsolidasi tentu membuat mereka memiliki modal baru untuk ekspansi dan menempel kompetitor," kata Teddy dalam Media Gathering Mitratel 2024 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Senin (5/8).
XL Axiata mengoperasikan 45x2 MHz, dengan spektrum frekuensi 1,9 GHz dan 2,1 GHz. Sementara Smartfren mengoperasikan 11x2 MHz di spektrum frekuensi 800 MHz dan 40 MHz di pita 2,3 GHz.
ADVERTISEMENT
Sebab, setelah menjadi entitas gabungan, unit usaha baru ini akan dapat bersaing secara lebih optimal dengan Telkomsel, yang menurut Teddy saat ini masih tercatat sebagai operator seluler yang unggul, khususnya dari sisi wilayah cakupan.
“Kompetitor terkuat adalah Telkomsel. Mereka akan melihat siapa kompetitor terkuatnya. Kompetitor terkuatnya adalah Telkomsel. Mereka akan lihat coverage (wilayah jangkauan) Telkomsel ada di mana. Telkomsel ini ada banyak di tower (menara) Mitratel. Ini berkah buat Mitratel,” jelas Teddy.
Meskipun, Teddy juga tidak menampik konsolidasi ini dapat menyebabkan efisiensi tower yang dilakukan oleh entitas baru XL Axiata dan Smartfren. Sehingga berdampak pada berkurangnya jumlah penyewa menara BTS milik Mitratel.
“Konsolidasi membuat operator akan melakukan efisiensi jaringan yang saling tumpang tindih. Di satu tower ada XL Axiata dan Smatrfren, salah satunya nanti akan digeser," imbuh Teddy.
Namun, Teddy memastikan Mitratel dapat mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga tidak akan berdampak pada kinerja usaha Mitratel secara keseluruhan. "Kami meyakini risiko bisa di-manage (dikelola). Mereka akan memindahkannya ke lokasi-lokasi potensial,” terang Teddy.
ADVERTISEMENT
Telkomsel merupakan pengguna menara atau tenant terbesar Mitratel. Sebanyak 53 persen dari sekitar 38.000 menara base transceiver station (BTS) Mitratel. Sementara XL dan Smartfren menempati masing-masing 12 persen dan 4 persen dari jumlah keseluruhan BTS Mitratel.
Dalam catatan kumparan, XL Axiata dan Smartfren akan segera menggabungkan bisnisnya, menciptakan entitas baru yang diberi nama MergeCo. Kedua induk masing-masing operator, Axiata Group dan Sinar Mas, telah meneken Memorandum of Understanding (MOU) tidak mengikat pada Rabu (15/5) untuk menjajaki rencana merger tersebut.
"Validasi terhadap penggabungan dan penciptaan nilai bagi pemegang saham, uji tuntas, persiapan rencana bisnis bersama dan kesepakatan atas persyaratan penting akan menjadi kegiatan utama yang dilakukan selama tahap penjajakan yang diatur dalam MOU," kata Axiata Group dalam pernyataan resmi yang diterima kumparan, Kamis (16/5).
ADVERTISEMENT
"Apabila perjanjian mengikat akan ditandatangani di kemudian hari, maka transaksi terkait akan tunduk pada aturan yang berlaku dan persetujuan korporasi serta pemerintah."