Mitratel (MTEL) Masuk IKN Bangun 19 Menara BTS Kamuflase, Begini Rinciannya

6 Agustus 2024 16:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tower BTS. Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tower BTS. Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) turut berekspansi ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur dengan membangun 19 menara pemancar atau Base Transceiver Station (BTS).
ADVERTISEMENT
Direktur Bisnis Mitratel, Agus Winarno merinci, 19 menara atau tower tersebut terdiri dari dua tower makro dan 17 tower mikro.
"Memang untuk lokasi-lokasi misalnya di ring 1 misalnya Kawasan Inti Pusat Pemerintahan KIPP, ini cukup eksklusif, kita membangun 19 tower terdiri dari dua makro dan 17-nya," kata Agus dalam media gathering Mitratel di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Senin (6/8).
Lebih lanjut Agus menjelaskan BTS-BTS tersebut dibangun berbeda dengan BTS pada umumnya yang terlihat berupa rangkaian besi. Di IKN, MTEL membangun BTS dengan desain memperhatikan estetika. Selain itu, BTS makro juga didesain menonjolkan sisi futuristik.
Sehingga, BTS di IKN disebut dengan BTS kamuflase. "Ini sudah real, tower-towernya tidak seperti yang kita lihat di Jakarta atau lokasi lain yang rangkaian besi. Memang salah satu yang dipersyaratkan dari membangun tower di IKN adalah dari sisi estetika kita sebut kamuflase," jelas Agus.
Konferensi pers acara Media Gathering Mitratel 2024 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (5/8/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Agus juga membeberkan saat ini pembangunannya telah hampir selesai, di mana satu menara terakhir tengah dalam proses perampungan sebab belum dialiri arus listrik dan ditargetkan selesai jelang upacara 17 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
Agus menjelaskan, BTS di IKN juga memiliki konsep sharing tower, sehingga satu menara dapat digunakan oleh banyak operator jaringan seluler atau mobile internet operator (MNO).
"Konsep yang investasi MNO-nya juga efisien dan sebagainya semua kita sediakan, antena share-nya kita sediakan, diperuntukkan untuk semua operator, power kita sediakan dan fibernya juga kita sediakan," jelas Agus.
Hal ini di harapkan dapat menarik minat pada MNO untuk menyediakan jaringan di megaproyek di Kalimantan Timur tersebut.
"Ini bentuk package solusi tower ke depan yang akan kita bawa yang reguler, Jadi nggak perlu lagi menyediakan BTS-nya, antena, power masing-masing seperti sekarang. Nanti dengan konsep yang kita bawa IKN menuju komersial yang reguler ini mudah-mudahan membawa solusi dan makin membuat Mitratel menarik untuk para MNO karena mereka akan mengejar lebih efisien dari sisi costnya," tutup Agus.
Ilustrasi Mitratel. Foto: Shutterstock
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi juga sempat membocorkan adanya BTS kamuflase di IKN.
ADVERTISEMENT
Mengutip Antara, Budi bilang, ada 19 BTS kamufllase yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan komunikasi sekaligus mempercantik Ibu Kota Nusantara (IKN). Dia juga menyinggung BTS-BTS tersebut didesain tidak seperti BTS pada umumnya.
"Jadi ada 19 BTS di kawasan IKN, itu pakai yang namanya BTS kamuflase. Jadi bukan kayak BTS biasa, jadi BTS-nya dibuat indah, jadi pokoknya gak ketahuan itu BTS," kata Budi di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (1/8).
BTS-BTS itu menurut Budi sudah beroperasi menyediakan jaringan 5G untuk pekerja yang mulai bertugas dan berkantor di sana, termasuk juga Presiden Joko Widodo yang juga mulai bertugas di IKN sejak Senin (29/7).
"Iya dong (sudah 5G), pokoknya sudah top lah, kenceng larinya," kata Budi.
ADVERTISEMENT