Mitratel Segera IPO, Bos Telkom Beberkan Keuntungannya

Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah. Foto: Antara Foto/Zabur Karuru

PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) akan segera melepas saham perdananya ke publik (initial public offering/IPO) pada 22 November 2021. Mitratel merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengatakan banyak keuntungan yang didapat dari aksi korporasi ini. Bukan hanya memperkuat permodalan perusahaan, tapi juga banyak keuntungan yang akan didapatkan negara dan masyarakat.

“Bagi Indonesia, dengan adanya IPO Mitratel ini dapat membuka potensi pendapatan dari pajak. Selain itu juga dapat mendorong serta membuka kesempatan berinvestasi bagi masyarakat di pasar modal," kata Ririek dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (10/11).

Selain itu, dengan adanya IPO ini, manajemen Mitratel akan lebih profesional dan transparan karena langsung dipantau oleh masyarakat.

Ririek menyebut, proses menuju IPO sudah dimulai sejak tahun lalu. Sebagai emiten, nantinya Mitratel akan menggunakan kode MTEL.

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, melangsungkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 29,85% saham kepada publik. Foto: Dok. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk

Rencananya, harga per lembar saham Mitratel akan dilepas antara Rp 775 hingga Rp 975. Dengan jumlah maksimal saham yang dilepas ke publik sebanyak 29,85 persen atau setara 25.540.000.000 lembar saham. Total dana segara yang diincar Rp 15 triliun hingga Rp 25 triliun.

Rapat yang berlangsung secara fisik dan daring ini dihadiri oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Direktur Telkom yang lain seperti Direktur Strategic Portofolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Network dan IT Solution sekaligus Komisaris Utama Mitratel Herlan Wijanarko, dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Heri Supriadi.

Sementara dari perwakilan Mitratel juga hadir Direktur Utama Theodorus Ardi, Direktur Operasi dan Pembangunan Pratignyo Arif, Direktur Bisnis Noorhayati, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Ian Sigit, dan Direktur Investasi Hendra Purnama.

Reporter: Akbar Maulana