Mitratel Siapkan 4 Rencana Bisnis di 2022, Optimistis Kinerja Membaik

30 Desember 2021 15:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, melangsungkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 29,85% saham kepada publik. Foto: Dok. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk
zoom-in-whitePerbesar
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, melangsungkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 29,85% saham kepada publik. Foto: Dok. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk
ADVERTISEMENT
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) optimistis kinerja perusahaan akan membaik di tahun depan. Apalagi, peluang bisnis penyewaan menara telekomunikasi juga makin tinggi.
ADVERTISEMENT
Anak perusahaan Telkom tersebut berhasil meraih dana Rp 18 triliun pasca IPO Mitratel pada November 2021. Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, pihaknya siap menghadapi New Journey sebagai Perusahaan Publik secara transparan dan menjaga Good Corporate Governance, juga professional, independen, dan efisien memanfaatkan hasil IPO untuk tumbuh agresif.
"Kami akan selalu berusaha keras menjadi emiten favorit bagi para investor dengan mampu men-deliver value optimal bagi shareholder," kata Theodorus dalam keterangannya, Kamis (30/12).
Dia juga menyatakan, manajemen dan seluruh karyawan siap untuk menyambut setiap peluang do tahun depan. Ada empat fokus yang akan dilakukan perseroan di tahun depan.
Pertama, Organic Growth dengan lebih agresif, baik membangun baru maupun menambah kolokasi untuk seluruh operator. Mitratel juga independen dalam mengoptimalkan portfolio menara yang tersebar di Indonesia, khususnya menara yang telah diakuisisi dari Telkomsel untuk dapat dimanfaatkan oleh operator lain seperti EXCL, ISAT dan FREN.
ADVERTISEMENT
Kedua, perusahaan akan melanjutkan agresivitas aksi in-Organic Growth dengan konsolidasi lanjutan Menara Telkom Group maupun dari konsolidasi di market domestic.
Ketiga, ekspansi ke layanan baru dengan membangun kapabilitas menuju digital infrastructure company, baik berupa fiberisasi menara melalui membangun, partnership B2B/wholesale agreement maupun akuisisi, menyiapkan infrastructure as a service/infrastructure solution dan edge computing.
Keempat, melanjutkan peningkatan untuk mendorong efisiensi yang lebih baik untuk O&M, Capex maupun operasional dengan integration system IT atau digitalisasi dan managemen asset.
“Mitratel optimis menjadi pemain yang terbesar dan terkuat di industri menara untuk mendukung ecosystem digital di Indonesia." tambahnya.
Pada kuartal III 2021, pendapatan perusahaan tumbuh 14,6 persen (yoy) menjadi Rp 5 triliun. EBITDA tumbuh 28,3 persen (yoy) mencapai Rp 3,8 triliun dan Net Income tumbuh 246,4 persen (yoy) menjadi lebih dari Rp 1 triliun.
ADVERTISEMENT
Pada periode yang sama, Mitratel juga berhasil menambah portofolio menara melalui inorganic dari Telkomsel sebanyak 4.000 menara dan Telkom sebanyak 798 menara. Sehingga, total portofolio menara menjadi 28.079 sites atau tumbuh 72,9 persen, dengan 42.137 tenant atau tenancy ratio 1,5 kali.