Mitratel Targetkan Belanja Modal Rp 9,9 Triliun, Ini Rencana Perusahaan di 2022

22 April 2022 20:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, melangsungkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 29,85% saham kepada publik. Foto: Dok. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk
zoom-in-whitePerbesar
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, melangsungkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 29,85% saham kepada publik. Foto: Dok. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk
ADVERTISEMENT
Emiten menara telekomunikasi sekaligus anak usaha Telkom Indonesia, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel menargetkan belanja modal (capital expenditure) Rp 9,9 triliun. Dengan belanja modal tersebut, Mitratel berharap bisa meningkatkan pendapatan tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Target capex di tahun 2022 ini Rp 9,9 triliun. Sedangkan pendapatan laba kita targetkan meningkat 10 – 11 persen dibandingkan tahun 2021,” ujar Direktur Investasi Hendra Purnama dalam konferensi pers RUPST virtual, Jumat (22/4).
Hendra menyebut capex dialokasikan sebesar 40 persen untuk organik tower, pembangunan, 50 persen untuk akuisisi anorganik termasuk pembangunan 300 menara anorganik, dan 10 persen untuk modal kerja. Sedangkan total investasi Mitratel diperkirakan berkisar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun untuk program pendanaan di tahun 2022.
Mitratel melakukan strategi untuk bertransformasi menjadi perusahaan digital infrastruktur company (Infraco). Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan rata-rata pembangunan tower sudah selesai 30 persen dari total target, sehingga dapat digunakan oleh operator.
ADVERTISEMENT
“Pembelanjaan fiber optik menggunakan profit dari penawaran umum perdana (initial public offering) atau IPO sesuai perhitungan di market. Tidak ada capex tambahan dari profit IPO,” lanjutnya.
Diketahui, Mitratel telah meraih dana publik mencapai Rp 18,8 triliun sejak IPO. Theodorus mengatakan Mitratel akan melakukan ekspansi Digital InfraCo di tahun 2023. Ekspansi tersebut didukung dengan enam ekosistem, yaitu project solution, tower leasing, power to tower solution, managed service, edge infra solution, dan fiber optic.
“Dengan potensi market yang cukup menantang, kami optimistis pengembangan pembangunan tower telekomunikasi masih dirasakan kebutuhannya. Teknologi baru belum begitu dominan, dan akan ada di kurun waktu 5 - 10 tahun ke depan,” katanya.
*****
Ikuti giveaway kumparanBISNIS dan dapatkan hadiah saldo digital total Rp 1,5 Juta, klik di sini. Kegiatan giveaway ini terbatas waktunya, ayo segera gabung!
ADVERTISEMENT