Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mitratel berhasil membukukan laba bersih tahun 2023 senilai Rp 2,01 triliun, tumbuh 12,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan laba ditopang kenaikan pendapatan usaha sebesar 11,2 persen menjadi Rp 8,6 triliun. Laba sebelum pajak, beban bunga, amortisasi dan depresiasi atau EBITDA juga meningkat 12 persen menjadi Rp 6,9 triliun. Alhasil, EBITDA margin mencapai 80,5 persen.
"Dividen tunai sebesar Rp 1,4 triliun atau Rp 17 per saham. Jumlah ini setara dengan 70 persen dari laba bersih 2023. Perseroan juga menyiapkan dividen spesial sebesar Rp 100,5 miliar atau setara 5 persen dari laba bersih. Dengan demikian, total dividen yang dibagikan adalah sebesar 75 persen dari laba bersih," kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (2/6).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, pemegang saham juga menyetujui alokasi laba ditahan sebesar Rp 462 miliar atau setara 23 persen dari laba bersih dan cadangan senilai Rp 40 miliar atau 2 persen
Theo mengatakan, pihak yang berhak menerima pembagian dividen tunai dan dividen spesial adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham per tanggal 12 Juni 2024.
"Dividen tunai dan dividen spesial akan dibayarkan secara sekaligus kepada pemegang saham yang berhak selambat lambatnya pada 3 Juli 2024," tegasnya.
Dalam penetapan besaran dividen, manajemen dan pemegang saham mempertimbangkan rencana ekspansi dan tantangan bisnis ke depan yang semakin menantang. Terutama terkait peran MTEL sebagai ujung tombak pemerintah dalam pemerataan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kami tidak sekadar menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan meningkatkan profitabilitas, juga berkontribusi dalam pemerataan akses telekomunikasi. Maka itu, kami mesti menyiapkan belanja modal yang cukup untuk mendukung agenda besar tersebut,” ungkap Theo.
Theo juga melaporkan perkembangan ekspansi perseroan sepanjang tahun 2023, baik secara organik maupun anorganik. Jumlah menara bertambah 7,3 persen menjadi 38.014 unit dan kembali memperkuat posisi MTEL sebagai pemilik menara terbanyak di Asia Tenggara. Sementara aset fiber optik berhasil diperpanjang sebanyak 95,4 persen menjadi 32.521 kilometer. Jumlah tenant bertumbuh 10,4 persen menjadi 57.409 penyewa.
Manajemen juga menyampaikan tiga agenda besar perseroan pada tahun ini. Pertama, memperkuat posisi sebagai market leader di industri melalui pertumbuhan bisnis secara organik. Kedua, memberikan solusi layanan pada ekosistem menara untuk mendukung operator seluler dalam menerapkan teknologi baru. Ketiga, mengakselerasi pertumbuhan dengan menangkap peluang anorganik.
ADVERTISEMENT
Ekspansi baik secara organik maupun anorganik tetap menjadi fokus utama perseroan sejalan dengan agenda industri operator telekomunikasi yang tengah melakukan konsolidasi sebelum melanjutkan ekspansi.