Mixue Bakal IPO Hong Kong, Incar Dana Rp 15,4 Triliun

3 Januari 2024 19:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toko Ice cream mixue. Foto: Arief Syauqi/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Toko Ice cream mixue. Foto: Arief Syauqi/shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Produsen minuman di China lagi berlomba-lomba untuk melantai di bursa saham Hong Kong, termasuk Mixue Bingcheng dan Guming Holdings. Mereka melakukan Initial Public Offering/IPO agar mendapatkan dana segar demi bisa ekspansif, sebab persaingan antar perusahaan makin ketat.
ADVERTISEMENT
"Mixue Group dan Guming Holdings, jaringan bubble tea segar terbesar dan kedua terbesar di Tiongkok berdasarkan jumlah toko pada tahun 2023, mengajukan permohonan untuk penawaran umum perdana (IPO) di Hong Kong pada hari Selasa," tulis Bursa Efek Hong Kong, dikutip dari Reuters, Rabu (3/1).
Mixue, yang memiliki sekitar 36.000 toko, berencana mengumpulkan USD 500 juta hingga USD 1 miliar dalam IPO-nya di Hong Kong. Dana ini sekitar Rp 15,48 triliun. Sementara Gumin yang punya dengan 9.000 toko berencana mengumpulkan USD 300 juta hingga USD 500 juta.
Corn Vanilla ice cream mixue. Foto: Virgatrinanda20/shutterstock
Sayangnya, Guming dan Mixue enggan berkomentar soal IPO ini. Adapun, bubble tea merupakan salah satu dari sedikit peluang bagus bagi konsumen di China, dengan kinerja operator berbiaya rendah yang sangat baik.
ADVERTISEMENT
Menurut studi China Chain Store & Franchise Association, 486.000 toko bubble tea di negara tersebut memperkirakan peningkatan penjualan tahunan sebesar 40 persen pada tahun 2023, sehingga mencapai ukuran pasar sekitar 145 miliar yuan.
Namun dengan rendahnya diferensiasi produk, persaingan antar pemain menjadi semakin ketat. Raksasa industri lainnya, ChaBaiDao, juga mengajukan permohonan IPO di Hong Kong beberapa bulan lalu.
“Saya pikir saat ini ada desakan besar untuk melakukan IPO, karena secara umum rantai ini telah berkembang secara agresif namun harus rela kehilangan uang untuk melakukannya,” kata Direktur Pelaksana China Market, Ben Cavender.
“Siapa pun yang dapat melakukan IPO paling cepat dan mencapai posisi operasional yang stabil akan menjadi pemenang dalam jangka panjang," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Mixue mengajukan permohonan untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Shenzhen pada tahun 2022, dengan tujuan untuk mengumpulkan sekitar 6,5 miliar yuan (USD 909,87 juta), tetapi belum ada pengumuman resmi mengenai kemungkinan pencatatan tersebut.
“Mereka sangat kuat dalam pengendalian biaya, namun merek mereka juga sangat kuat. Logo manusia salju mereka ada di mana-mana. Mereka melakukannya dengan sangat baik dalam membangun bisnis dengan skala global," tandasnya.