news-card-video
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

MLM Menjamur di Masa Pandemi: Ingin Dapat Penghasilan Tambahan hingga Produknya

20 Februari 2021 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi MLM (Multi Level Marketing). Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi MLM (Multi Level Marketing). Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Multi Level Marketing (MLM) merupakan jenis pemasaran yang sudah lama muncul di Indonesia. MLM merupakan bentuk pemasaran berjenjang melalui jaringan yang dibangun dengan memposisikan seorang pelanggan sekaligus sebagai tenaga pemasaran.
ADVERTISEMENT
Adapun pemasaran dilakukan melalui level atau tingkatan yang biasanya dikenal dengan istilah up line (tingkat atas) dan down line (tingkat bawah). Karena MLM merupakan bentuk pemasaran, maka bisnis ini mempunyai produk-produk unggulan mereka yang harus dipasarkan.
Dengan bergabung dalam jaringan MLM, perusahaan akan menawarkan banyak keuntungan. Misalnya berupa komisi, potongan harga, hadiah langsung hingga reward seperti jalan-jalan gratis ke luar negeri.
Uniknya, bisnis MLM kembali marak di masa pandemi. Lucia (bukan nama sebenarnya) mengaku baru join di salah satu MLM karena diajak oleh rekan kerjanya. Lucia mengatakan tertarik untuk join karena mencari penghasilan tambahan. Di sisi lain, MLM tersebut menawarkan jenis produk yang sedang naik daun terutama di kalangan milenial. Ditambah ada iming-iming keuntungan tinggi apabila berhasil memasarkan produk terlebih mampu mengajak orang lain untuk ikutan gabung.
ADVERTISEMENT
“Iya join pas masa pandemi. Pingin join karena mau cari second income. Dan kebetulan produknya MLM ini tuh kosmetik dan skincare. Which is sekarang make up dan skincare emang lagi booming banget. Orang-orang segila itu sama make up dan skincare,” ujar Lucia kepada kumparan, Sabtu (26/2).
Lucia juga semakin yakin terjun di bidang MLM karena ia merasa rekan-rekan dan keluarganya belum banyak yang bergabung pada waktu itu. Menurutnya hal tersebut menjadi potensi besar untuk memperkenalkan produk baru dan mengajak mereka untuk jadi member.
Ilustrasi MLM (Multi Level Marketing). Foto: Shutter Stock
Selain itu yang membuat Lucia percaya diri adalah ia merasa produk kosmetik yang diproduksi oleh perusahaan tempat ia bergabung memiliki kualitas yang bagus. Begitu pula dengan skincarenya.
ADVERTISEMENT
“Makanya aku tawarin dulu produknya. Yang aku kenalin dulu itu produknya. Aku sendiripun juga pakai dan emang produknya bagus dan worth it banget. Enggak kalah dengan brand gede lain,” ujarnya.
Di sisi lain Lucia merasa harga produk yang ia tawarkan masih terjangkau, terlebih untuk teman-teman dalam lingkar pergaulannya. “Temen-temen aku banyak yang pakai kosmetik atau skincare dari brand high-end. Harganya gila-gilaan. Jadi aku merasa PD karena produk aku lebih ramah di kantong pekerja milenial,” ujarnya.
Lucia pun mengaku cukup senang dengan pencapaiannya sekarang. Baru beberapa bulan bergabung ia sudah menyabet level Triple Star Consultant. Ia pun sudah berhasil menggaet beberapa downline. Lucia pun membeberkan alasan downlinenya bergabung juga sama dengan dirinya. Yaitu ingin mendapatkan uang tambahan dan menyukai produk kosmetik maupun skincare yang ditawarkan.
ADVERTISEMENT
“Dan mereka pun alasannya sama dengan aku. Mau dapat penghasilan tambahan dan mau kulitnya sehat,” ujarnya.