Mobil Hidrogen Pertama Siap Mengaspal 2024, ESDM & PLN Siapkan Stasiun Pengisian

9 Oktober 2023 12:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Launching green hydrogen plant di PLTGU PLN Muara Karang, Pluit Jakarta Utara, Senin (9/10/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Launching green hydrogen plant di PLTGU PLN Muara Karang, Pluit Jakarta Utara, Senin (9/10/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan stasiun pengisian bahan bakar green hidrogen di Indonesia bisa terpasang di tahun 2024. Dengan begitu, mobil hidrogen untuk pertama kalinya bisa mengaspal di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Hal itu dikatakan oleh Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi saat peluncuran green hydrogen plant di PLTGU Muara Karang, Pluit Jakarta Utara hari ini, Senin (9/10).
"Itu (stasiun pengisian) yang paling krusial. (Tahun depan) Insyaallah bisa. Bisa lah. Tempatnya enggak terlalu sulit," kata Yudo.
Yudo menegaskan, pertama kali pasti pemerintah akan melakukan demo terkait rencana mobil hidrogen tersebut. Dia mengatakan ada usulan dari PLN agar stasiun pengisian green hidrogen ini dipasang di Kantor ESDM. Bila stasiun pengisian sudah tersedia, pemerintah akan membuka keran impor untuk mendatangkan mobil hidrogen.
"Kalau kendaraannya sudah ada di pasar. Kalau Indonesia sangat sedikit, belum ada mungkin, tapi sudah ada di pasaran. Kita tinggal buka (impor) dan barangnya masuk," kata Yudo.
Launching green hydrogen plant di PLTGU PLN Muara Karang, Pluit Jakarta Utara, Senin (9/10/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan produksi plant green hidrogen tersebut mampu menghasilkan 51 ton green hidrogen dalam setahun. Jumlah ini bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar kendaraan setara dengan 147 mobil dengan jarak tempuh 100 km per hari.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 51 ton green hidrogen tersebut dihasilkan hanya dari 1 pembangkit listrik PLN. Darmawan mengatakan masih ada 15 pembangkit listrik PLN yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan green hidrogen sehingga pasokan green hidrogen ini menurutnya akan sangat cukup untuk memasok kebutuhan bahan bakar kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
Setelah merilis plant green hidrogen, PLN gerak cepat berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk segera bisa merealisasikan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar ramah lingkungan itu.
"Monggo nanti alokasi budget langsung didiskusikan dalam rapat BOD, desainnya seperti apa, nanti langsung ada Minggu depan sudah ada, langsung assessment ke Pak Dirjen EBTKE mau bentuknya seperti apa," kata Darmawan.
Launching green hydrogen plant di PLTGU PLN Muara Karang, Pluit Jakarta Utara, Senin (9/10/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Darmawan mengusulkan agar pemerintah tahun depan mulai mengalokasikan anggaran untuk pengadaan mobil dan motor hidrogen kemudian PLN akan mendukungnya dengan sumber daya energi ramah lingkungan berupa green hidrogen.
ADVERTISEMENT
Beberapa titik yang dia sarankan agar dibangun stasiun pengisian green hidrogen adalah di Kantor Kementerian ESDM, di Kantor Ditjen EBTKE, Kantor Kementerian BUMN, dan di Kantor PLN.
"Sehingga ini betul-betul wujud nyata, masyarakat akan terkaget-kaget kok begitu cepatnya perkembangannya, bukan lagi planning-planning tapi langsung action-action," pungkasnya.