Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Mobilitas Lebaran Tinggi, Jasa Marga Pede Pendapatan Tol Makin Moncer di 2024
27 Maret 2024 16:53 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
PT Jasa Marga (Persero) Tbk optimistis pendapatan dari jalan tol tahun ini akan tetap tumbuh. Dari tahun ke tahun, pendapatan Jasa Marga dari sektor tol terus meningkat meski sempat terganjal karena COVID-19 di tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Tahun 2018 pendapatan Jasa Marga dari jalan tol sebesar Rp 9,03 triliun, tahun 2019 naik Rp 10,13 triliun, kemudian tahun 2020 turun menjadi Rp 8,76 triliun. Selanjutnya pada tahun 2021 naik melebihi pendapatan sebelum pandemi, yakni Rp 10,78 triliun, dan tahun 2022 melesat lagi menjadi Rp 12,44 triliun.
Tahun 2023 lalu pendapatan Jasa Marga dari jalan tol kembali naik menjadi Rp 13,94 triliun. Tahun ini Jasa Marga optimistis akan mempertahankan tren positif mereka.
"Kita akan jaga pertumbuhan positif karena kalau kita lihat volume lalu lintas ada kenaikan dibandingkan Lebaran tahun lalu. Itu semua sudah kita proyeksikan dalam setahun," kata Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana saat ditemui di Kantor BUMN, Rabu (27/3).
ADVERTISEMENT
Survei yang dilakukan tim gabungan Kementerian Perhubungan, BPS, dan Kominfo memprediksi pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Hasil survei menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar 16,2 persen (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek sebesar 14,7 persen (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5 persen (26,11 juta orang).
Sementara untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8 persen (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4 persen (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6 persen (32,1 juta orang).
Sedangkan minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3 persen (39,32 juta), bus 19,4 persen (37,51 juta), mobil pribadi 18,3 persen (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07 persen (31,12 juta).
ADVERTISEMENT
Adapun kontributor utama penyumbang pendapatan dari sektor tol Jasa Marga tahun 2023 adalah tol Cikampek-Padalarang senilai Rp 1,2 triliun, disusul tol Jakarta-Bogor-Ciawi senilai Rp 1,14 triliun, Tol JORR Seksi non S senilai Rp 1,13 triliun, dan Jakarta-Tangerang senilai Rp 997,03 miliar.
Menyusul urutan selanjutnya, ada Tol Cawang-Tomang-Pluit menyumbang penerimaan Jasa Marga senilai Rp 971,09 miliar, tol Prof.Dr.Ir. Sedyatmo menyumbang Rp 664,59 miliar, tol Padalarang-Cileunyi Rp 463,17 miliar, Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami Rp 176,03 miliar, dan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa berkontribusi atas pendapatan Rp 172,53 miliar.
Lisye bilang, ruas-ruas tol kontributor utama pendapatan Jasa Marga dari jalan tol di tahun 2024 ini tidak akan jauh berbeda dari ruas tol kontributor utama di tahun 2023.
ADVERTISEMENT
"Kurang lebih polanya sama karena tidak ada beda dari tahun sebelumnya ruas yang beroperasi dan fungsional juga masih sama dari tahun lalu," ujar dia.
Sayangnya Lisye belum bisa menyebut angka tepatnya berapa kenaikan ataupun pendapatan Jasa Marga dari jalan tol di tahun 2024 ini.
"Kita belum bisa sampaikan. Poinnya kita akan jaga pendapatan itu, dan efisiensi beban kita jaga untuk kita fokus pada peningkatan pelayanan Lebaran," pungkasnya.