Molor Lagi, Menteri ESDM Minta Alih Kelola Proyek IDD oleh ENI Selesai Juli 2023

23 Juni 2023 14:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meninjau proyek pembangunan transmisi gas bumi Cirebon - Semarang tahap 1, ruas Batang - Semarang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meninjau proyek pembangunan transmisi gas bumi Cirebon - Semarang tahap 1, ruas Batang - Semarang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, meminta proses alih kelola operator proyek gas Indonesia Deepwater Development (IDD) oleh perusahaan migas asal Italia, ENI, paling lambat selesai Juli 2023.
ADVERTISEMENT
Arifin sebelumnya menetapkan target ENI mengakuisisi hak partisipasi PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di proyek IDD sebanyak 63 persen pada akhir Mei 2023, tetapi ternyata molor hingga kini belum kunjung rampung.
Dia menegaskan, jika proses ini tidak selesai di Juli 2023, pemerintah akan mengambil langkah tegas terkait masa depan proyek gas laut lepas (offshore) tersebut.
"Kita juga harapkan IDD harus ada kepastian, kalau enggak kita ambil pemikiran lain. Makanya kita minta kepastian di bulan Juli untuk amankan kita punya ke depan," kata Arifin di kantor Kementerian ESDM, Jumat (23/6).
Arifin menjelaskan, ketegasan pemerintah terkait keberlanjutan proyek IDD untuk memastikan kesinambungan energi ke depan terjamin. Apalagi di tengah upaya transisi energi yang ditopang oleh energi gas.
ADVERTISEMENT
"Ya siapa pun yang jadi ya, pokoknya bulan Juli lah," tutur Arifin.
ENI merupakan salah satu perusahaan eksisting di proyek laut lepas di Selat Makassar tersebut. Nama lain yang ikut bergabung bersama CPI waktu itu adalah Tip Top, Pertamina Hulu Energi (PHE), dan para mitra Muara Bakau.
Rencana CPI pergi dari proyek IDD terdengar sejak 2020. Dengan hengkangnya perusahaan migas asal Amerika Serikat ini, persetujuan rencana pengembangan Plan of Development (POD) proyek tersebut akan kembali tertunda. Konsorsium di proyek IDD baru akan melaporkan kelanjutan POD setelah ada kesepakatan soal kemitraan ini.
Proyek raksasa tersebut akan memproduksi gas sebesar 884 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Proyek dengan investasi senilai USD 6,98 miliar ini ditargetkan dapat berproduksi atau on-stream di kuartal IV 2027.
ADVERTISEMENT
Sementara proses konstruksi (engineering procurement construction/EPC) rencananya berlangsung mulai tahun 2024 hingga 2027.