Momen Ramadan-Lebaran, Laba BCA Capai Rp 14,1 T Selama Kuartal I 2025

23 April 2025 16:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung BCA.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Gedung BCA. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA membukukan laba bersih senilai Rp 14,1 triliun pada kuartal I 2025. Nilai tersebut tumbuh 9,8 persen secara tahunan atau year on year (YoY).
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, mengatakan pertumbuhan ini ditopang oleh momentum Ramadan dan Idulfitri 2025.
BCA juga mencatatkan kenaikan total kredit sebesar 12,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 941 triliun per Maret 2025. Pertumbuhan kredit ini ditopang ekspansi pembiayaan di berbagai sektor, disertai pertumbuhan pendanaan berkelanjutan.
Pendanaan inti giro dan abungan (CASA) tumbuh 8,3 persen yoy mencapai Rp 979 triliun, atau sekitar 82 persen total dana pihak ketiga (DPK). Katanya, pelaksanaan BCA Expoversary 2025 turut menopang pertumbuhan kredit perusahaan.
"Seiring tingginya antusiasme masyarakat pada BCA Expoversary 2025, kami memperpanjang pelaksanaan event ini hingga 30 April 2025. Kami optimistis menatap pertumbuhan bisnis ke depannya, di tengah dinamika dan tantangan pasar,” kata Jahja Setiaatmadja, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (23/4).
ADVERTISEMENT
Selain itu, pertumbuhan pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang naik 13,9 persen yoy menjadi Rp 443,4 triliun. Kredit komersial tumbuh 9,9 persen yoy mencapai Rp 137,4 triliun.
Penyaluran kredit UKM tumbuh 12,9 persen hingga Rp 124,5 triliun. Kredit konsumer naik 11,3 persen yoy menjadi Rp 225,7 triliun, ditopang KPR BCA yang tumbuh 10,5 persen yoy hingga Rp 135,3 triliun.
Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) tumbuh 12,3 persen yoy menjadi Rp 67,1 triliun, serta outstanding pinjaman konsumer lainnya yang sebagian besar kartu kredit meningkat 13,9 persen yoy hingga Rp 23,3 triliun.
Adapun, total DPK BCA naik 6,5 persen yoy mencapai Rp 1.193 triliun. Kata Jahja, dana CASA menjadi kontributor utama pendanaan BCA seiring dengan meningkatnya volume transaksi.
ADVERTISEMENT
Frekuensi transaksi BCA secara menyeluruh tumbuh 19 persen yoy mencapai 9,9 miliar. Frekuensi transaksi mobile dan internet banking BCA mencapai 8,8 miliar, naik 22,2 persen yoy.
Dari segi penerimaan, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 7,1 persen yoy menjadi Rp 21,1 triliun. Lalu, pendapatan selain bunga naik 8,1 persen yoy mencapai Rp 6,8 triliun, sehingga total pendapatan operasional Rp 27,9 triliun tumbuh 7,4 persen yoy.
Jahja menilai, rasio cost to income terkelola baik di level 28,5 persen. Sedangkan, Rasio loan at risk (LAR) dan NPL berada pada tingkat terjaga, masing-masing 6 persen untuk LAR dan 2 persen untuk NPL. Rasio pencadangan NPL dan LAR ada pada level solid, masing-masing 180,5 persen dan 66,5 persen.
ADVERTISEMENT
Jahja menuturkan, optimalisasi aplikasi myBCA juga terus dilakukan demi kenyamanan dan kemudahan nasabah bertransaksi. Kini, pengguna Android dengan fitur NFC dapat memakai fitur QRIS TAP di myBCA minimal versi 2.2.0.
"Salah satu fitur baru myBCA adalah BagiBagi, memungkinkan nasabah berbagi uang hingga akumulasi Rp 50 juta per hari kepada maksimal 99 orang," ujar Jahja.