Morgan Stanley Turunkan Rekomendasi Saham RI, Singgung Makan Siang Gratis

12 Juni 2024 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ilustrasi bank investasi asal AS, Morgan Stanley. Foto: Ken Wolter/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bank investasi asal AS, Morgan Stanley. Foto: Ken Wolter/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lembaga keuangan Amerika Serikat (AS), Morgan Stanley, menurunkan rekomendasinya untuk saham-saham di Indonesia menjadi underweight. Rekomendasi tersebut berlaku dalam portofolio investasi Morgan Stanley untuk pasar Asia dan pasar negara berkembang.
ADVERTISEMENT
Mengutip Bloomberg, Rabu (12/6), melaporkan, penurunan rekomendasi itu dipengaruhi oleh kebijakan fiskal Indonesia dan penguatan dolar AS yang menimbulkan risiko investasi saham di Indonesia.
“Kami melihat ketidakpastian jangka pendek mengenai arah kebijakan fiskal di masa depan serta beberapa kelemahan di pasar Valas di tengah masih tingginya suku bunga AS dan prospek dolar AS yang kuat,” tulis ahli strategi termasuk Daniel Blake dalam catatan tanggal 10 Juni.
Sejumlah siswa menyantap makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024). Foto: Sulthony Hasanuddin/Antara Foto
Begitu juga dengan janji kampanye, presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto dinilai Morgan Stanley menimbulkan beban fiskal yang besar. Dengan demikian, prospek pendapatan Indonesia juga memburuk.
“Janji kampanye Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto – seperti usulan pemerintah menyediakan makan siang dan susu gratis untuk pelajar, dapat menimbulkan 'beban fiskal yang besar'," tulis Morgan Stanley.
ADVERTISEMENT
Bloomberg menilai, perubahan sikap Morgan Stanley ini terjadi ketika dolar AS mulai menujukkan tren yang lebih tinggi menjelang keputusan suku bunga The Fed di hari Rabu waktu setempat.
Sementara keputusan suku bunga Bank Indonesia ditetapkan pada minggu depan. Tercatat, hingga sore ini rupiah melemah 3,5 poin (0,02 persen) ke Rp 16.294,5 per dolar AS.