Motor Listrik Sepi Peminat, Pengusaha Kembali Minta Insentif

3 Februari 2025 21:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deretan motor listrik Honda di IMOS 2024. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deretan motor listrik Honda di IMOS 2024. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menyambangi Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Hal ini dilakukan untuk membahas subsidi motor listrik yang akan diterapkan tahun ini.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Aismoli Budi Setiyadi berharap pemerintah segera mengumumkan kepastian motor listrik 2025. Dia menyebut, saat ini penjualan motor listrik sedang lesu karena masyarakat masih menunggu subsidi.
"Pastinya (harapannya subsidi dilanjutkan) apa pun bentuknya dan percepatan, jangan sampai kelamaan karena memang sekarang ini yang terjadi adalah stoknya cukup banyak di industri. Tapi kita tidak bisa menjual ke depan karena masyarakat pada stop buying untuk menunggu insentif ini," kata Budi kepada wartawan, Senin (3/2).
Budi mengatakan, revisi Peraturan Presiden (PP) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) masih dalam proses. Adapun jumlah subsidi yang diberikan ke masyarakat adalah potongan harga Rp 7 juta untuk pembelian satu unit motor listrik.
ADVERTISEMENT
Budi mengatakan, insentif motor listrik tidak akan lagi berbentuk subsidi. Melainkan bisa berbentuk Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).
"Selama ini digaungkan kan sekarang PPN DTP, terus insentif pembelian kayak kemarin itu sebenarnya cukup efektif untuk meningkatkan penjualan dan juga untuk meningkatkan daya beli masyarakat,” tuturnya.
Budi mencatat, sepanjang tahun 2024 penjualan motor listrik di Indonesia mencapai lebih dari 62 ribu unit.
"Tahun 2024 itu kita menjadi 62.700 sekian, ya. Peningkatannya mencapai 50 persen lebih (dibanding 2023), cukup tinggi sekali dan semuanya betul-betul karena subsidi,” ungkapnya.
Menilik data Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua alias Sisapira, ada total 62.541 unit yang berhasil tersalurkan tahun lalu. Sisapira adalah platform informasi digital khusus produk motor listrik yang mendapatkan subsidi.
ADVERTISEMENT
"Jadi hampir 90 persen, ya. Saat ada subsidi itu beberapa ada yang cukup terjangkau, misal tadi harga aslinya Rp 14-15 juta hanya membayar kisaran Rp 7 juta," imbuh Budi.
Sebelumnya pemerintah memberikan alokasi subsidi untuk 2024 sebanyak 600 ribu unit motor listrik, namun direvisi menjadi 50 ribu unit. Hingga akhirnya ditambah 10 ribu lebih kuota karena melonjaknya permintaan di pasaran.