MRT Akan Dibangun di Bekasi Mulai 2024, Ini Alokasi Anggaran dan Rutenya

18 Februari 2023 6:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat berada dalam rangkaian kereta MRT Bundaran HI-Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (15/11/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat berada dalam rangkaian kereta MRT Bundaran HI-Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (15/11/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Mass Rapid Transit (MRT) kembali melakukan ekspansi rute. Tidak hanya menghubungkan antarwilayah administrasi DKI Jakarta, MRT bakal segera menyambungkan 3 provinsi sekaligus, yaitu Banten, DKI Jakarta, hingga Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Konektivitas MRT tiga provinsi ini dilakukan dalam proyek pembangunan Fase 3. Pengerjaan Fase 3 bakal dibagi menjadi 2 fase, yakni fase 1 meliputi rute Kembangan-Medan Satria dan fase 2 Barat, Kembangan-Balaraja serta fase 2 Timur Medan Satria-Cikarang. Secara keseluruhan rute Barat-Timur ini akan membentang sepanjang 84,1 km.
Pembangunan Fase 3A ini bakal menghubungkan DKI Jakarta langsung ke wilayah Bekasi. Akan ada sekitar 21 stasiun dari Tomang, Jakarta Barat, hingga Medan Satria, Kabupaten Bekasi dengan panjang pengerjaan rute 24,527 km.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan proyek pembangunan MRT Fase 3A yang menghubungkan Tomang dan Medan Satria, Kabupaten Bekasi, kini sudah memasuki tahap finalisasi. Pembangunan bakal dimulai tahun depan 2024.
"(Pembangunan) dimulai 2024, dimulai finalisasinya di 2023. Mudah-mudahan (pembangunan selesai) dalam hitungan tahun yang tidak terlalu lama, maka kita harapkan puluhan ribu warga kota Bekasi yang biasa naik mobil bisa beralih ke transportasi massal," kata Ridwan Kamil.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Fase 3A ini bakal menghubungkan DKI Jakarta langsung ke wilayah Bekasi. Akan ada sekitar 21 stasiun dari Tomang, Jakarta Barat, hingga Medan Satria, Kabupaten Bekasi dengan panjang pengerjaan rute 24,527 km.
Fase pertama Tomang-Cikarang yang akan dimulai tahun depan. Sedangkan fase kedua berfokus dengan pembangunan di luar DKI Jakarta, yaitu Balaraja-Tomang sepanjang 29,9 km.
Proyek pembangunan MRT Fase 3 rute Timur ke Barat ini membutuhkan anggaran Rp 160 triliun. Ridwan Kamil menjelaskan skema pendanaan fase 3 ini akan bekerja sama dengan Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).
“(Pembangunan) dimulai 2024, dimulai finalisasi di 2023. Pembiayaan juga sudah disampaikan, loan-nya itu pemerintah pusat dengan Pemda DKI, dengan JICA,” ujar Ridwan Kamil.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (kiri) bertemu Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/12/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
Namun, pemerintah Jabar dan DKI Jakarta tetap akan mengucurkan dana dari APBD masing-masing. Terkait hal ini, baik dari DKI maupun Jabar sendiri belum merumuskan pagu anggarannya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Pemprov Jabar bakal segera mendata wilayah mana saja yang bakal direlokasi dan menyiapkan penlok. Setelah selesai, baru kedua pemerintah daerah akan menyepakati skema pembiayaan.
“Masalah pendanaan juga sama, sedang dibicarakan porsinya, tapi masing-masing dari pemerintah provinsi dan kota ini ada kontribusi nya, angka nya belum bisa kami sampaikan karena masih dalam proses pemilihan bentuk-bentuk lokasi yang nantinya berkonsekuensi pada anggaran,” tutur Ridwan Kamil.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, berharap pembangunan ini tidak memakan waktu lama dan bisa beroperasi secepatnya. Dengan begitu, masyarakat bisa segera mendapatkan kemudahan akses untuk berpindah tempat.
“Maka kita harapkan puluhan ribu warga kota Bekasi yang biasa naik mobil bisa beralih ke transportasi massal, sehingga mengurangi stress, mengurangi beban ekonomi, dan menjadikan wilayah ekonomi nya lebih maju karena pergerakannya lebih cepat,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Terkini, Pemprov DKI Jakarta dan Jawa Barat telah menyepakati jumlah trase dan stasiun pemberhentian yang meliputi Tomang, Grogol, Roxy, Petojo, Cideng, Thamrin, Kebon Sirih, Kwitang, Senen, Galur, Cempaka Baru, Sumur Batu, Pakulonan Barat, Pakulonan Timur, Perintis, Pulogadung, Penggilingan, Cakung Barat, Pulo Gebang, Ujung Menteng, hingga Medan Satria.
Berikut adalah rute lengkap berdasarkan fase pembangunan:
Fase 1 Kembangan-Medan Satria
Kembangan, Batu Mulia, Teknologi, Kebon Jeruk, Tanjung Duren, Arjuna Selatan, Tomang, Grogol, Roxy, Petojo, Cideng, Thamrin, Kebon Sirih, Kwitang, Senen, Galur, Cempaka Baru, Sumur Batu, Pakulonan Barat, Pakulonan Timur, Perintis, Pulogadung, Penggilingan, Cakung Barat, Pulo Gebang, Ujung Menteng, hingga Medan Satria. Rute ini membentang sepanjang 33,764 kilometer.
Fase 2 (Barat)
Balaraja, Cibadak, Pasir Gadung, Otonom, Bunder, Kadu, Bencongan, Danau Ranau, Kelapa Dua, Kebon Nanas, Panunggangan, Kunciran, Hasyim Asyari, Karang Tengah, hingga Kembangan. Rute penghubung Provinsi Banten dengen Barat Jakarta ini bakal membentang sepanjang 29,9 kilometer.
ADVERTISEMENT
Fase 3B (Timur)
Medan Satria, Kaliabang, Harapan Baru, Karang Satria, Sumber Jaya, Wanajaya, Cibitung, dan Cikarang. Rute penghubung Bekasi dan Cikarang ini bakal membentang sepanjang 20,438 kilometer.