MRT Jakarta Bakal Punya Anak Usaha yang Fokus Kembangkan Kawasan TOD

2 Juli 2020 13:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kereta Mass Rapid Transportation (MRT) terparkir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (20/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kereta Mass Rapid Transportation (MRT) terparkir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (20/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta sudah merestui PT MRT Jakarta untuk mengembangkan Transit Oriented Development (TOD). Untuk menindaklanjuti proses pengembangannya, MRT Jakarta bakal mempunyai anak perusahaan.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengungkapkan, proses pembentukan anak usaha saat ini sudah tahap final. Menurutnya, dalam waktu dekat sudah bisa dikenalkan ke publik.
“Jadi anak usaha MRT Jakarta itu namanya Integrasi Transit Jakarta, PT Integrasi Transit Jakarta. Ini akan menjadi tangannya MRT Jakarta untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan koordinasi dan pembangunan TOD,” kata William saat Forum Jurnalis yang disiarkan secara virtual, Kamis (2/7).
Dirut MRT Jakarta, William Sabandar. Foto: Helmi Afandi/kumparan
William mengungkapkan sudah ada tiga kawasan yang mendapatkan persetujuan dari Pemprov DKI yaitu Blok M atau Asean, Fatmawati, dan Lebak Bulus. Sehingga anak usaha MRT bakal segera menggarap pengembangan tiga kawasan tersebut.
“Jadi di Blok M Asean sudah resmi sebagai TOD dan sudah resmi dikelola oleh MRT Jakarta jakarta. Demikian juga Fatmawati. Kalau Blok M green creative hub sebagai kawasan hijau. Kawasan Fatmawati karena tinggi jadi konsepnya ruang atas yang dinamis,” ujar William.
ADVERTISEMENT
“Dan yang ketiga adalah kawasan Lebak Bulus. Ini ada Pergub nomor 57 kita akan jadikan sebagai gerbang terminal selatan Jakarta. Jadi (Lebak Bulus) ini gerbang di selatan Jakarta,” tambahnya.
Selain ketiga kawasan tersebut, William mengungkapkan lokasi lainnya yang bakal dikembangkan untuk TOD adalah Dukuh Atas dan Senayan. Namun, kedua kawasan itu masih menunggu restu dari Pemprov DKI.
“Ada 2 TOD lagi yang sedang kita tunggu yaitu TOD Dukuh Atas dan TOD Istora Senayan. Jadi sedang berproses mudah-mudahan segera akan final tapi kita mulai dengan 3 TOD yang sudah diterbitkan Pergubnya,” tutur William.