MRT Jakarta Fase II Bakal Ada Jalur Kereta Bertingkat

31 Oktober 2019 20:08 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Stasiun MRT Lebak Bulus. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Stasiun MRT Lebak Bulus. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Usai menyelesaikan pembangunan jalur MRT fase II, PT MRT Jakarta bersiap mengerjakan rute fase II yang melingkup Bunderan HI hingga Kota. Saat ini, baru paket CP 200 yang tengah dikerjakan, yakni membangun fasilitas aliran listrik Monas.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, pada rute fase II terdiri atas tujuh stasiun tambahan yakni Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok dan Kota. Dari tujuh stasiun, bakal dibangun kereta bertingkat.
Jalur bertingkat ini nantinya dibangun dari Stasiun Harmoni hingga Glodok. Sedangkan dari Bundaran HI hingga Harmoni serta dari Stasiun Glodok hingga Kota akan dibangun sejajar lagi.
"Lebih dalam di bawah tanah semua 17-36 meter. Nantinya karakter terowongan, sampe harmoni sejajar, harmoni sampe Glodok bertingkat. Kota sejajar lagi," terangnya dalam konferensi pers di Cipete, Jakarta, Kamis (31/10).
Kereta MRT Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Secara keseluruhan, nantinya rel MRT Jakarta ini akan memiliki panjang 5,8 kilometer dengan lebar jalur 1.067 Mm. Selain CP 200, ada beberapa paket CP yang bakal dilelang untuk konstruksi.
ADVERTISEMENT
Saat ini, terhitung baru CP 201 yang sedang dilelang. Diharapkan lelang bisa rampung tahun ini sehingga pada Februari 2020 bisa mulai konstruksi.
Kemudian untuk paket CP 202 dan 203 juga saat ini masih dalam tahap lelang. Diharapkan kedua fase tersebut sudah mulai bisa digarap pada Maret 2020.
Sedangkan untuk 205 dan 206 pada Oktober akan dimulai lelang. Diharapkan pada Mei 2020 pengerjaan di paket tersebut mulai dikerjakan.
Dari semua paket yang dilelang tersebut sudah didapatkan didesainnya. Sedangkan untuk paket CP 204, William mengatakan hingga saat ini belum bisa dipastikan lelangnya karena perusahaan baru mendapatkan izin untuk membangun depo di Ancol Barat.
"Kalo CP 204 nanti sampai Ancol Barat masuknya fase II B,” terang William.
ADVERTISEMENT