Muhammadiyah Belum Pilih Lahan Tambang, tapi Sudah Survei ke Adaro dan Arutmin

18 Oktober 2024 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tambang batu bara. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tambang batu bara. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muhammadiyah sudah menyiapkan tim untuk mengelola lahan tambang batu bara. Namun, Muhammadiyah belum memilih lahan tambang yang akan digarap.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Pengelola Tambang Muhammadiyah, Muhadjir Effendy, mengungkapkan pihaknya sudah survei ke lokasi tambang yang ditawarkan pemerintah.
"Mengenai di mana yang kami pilih dari yang sudah diumumkan oleh Pak Bahlil Menteri Investasi (ESDM) itu sudah kami survei, kami sudah bentuk survei internal Adaro, Kideco, Arutmin, jadi kami sudah bentuk tim untuk survei internal kami," kata Muhadjir di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10).
Muhadjir memperkirakan Muhammadiyah bakal menambang tidak hanya di satu titik saja. Sehingga segala persiapan harus dilakukan dengan baik.
Muhadjir menjelaskan proses pengelolaan tambang ini juga melibatkan Universitas Muhammadiyah.
"Untuk memastikan, tambang itu kan rumit ya, kami akan punya lima fakultas program studi pertambangan di Muhammadiyah itu dan rata-rata sudah berpartner, sudah kerja sama dengan perusahaan-perusahaan penambang," ujar Muhadjir.
Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal Muhadjir Effendy. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Dan kampusnya juga dekat dengan tambang, misalnya Universitas Muhammadiyah Mataram itu dekat Newmount kan. Kemudian Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur itu kan dekat KPC. Ada juga di Berau, itu dengan Berau Coal," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Muhadjir menegaskan Muhammadiyah serius memaksimalkan izin tambang yang didapatkan. Tidak menutup kemungkinan ke depan Muhammadiyah juga bisa menambang selain batu bara.
"Jadi kita memang sudah masuk tambang ya sampai kapan pun kita akan bergerak di situ bahkan mungkin akan trus diperluas batu bara, mungkin bisa di nikel dan yang lain. Jadi kami akan bergerak juga di sektor tambang," terang Muhadjir.