Muhammadiyah Bentuk 2 Badan Usaha Buat Garap Tambang Batu Bara

11 September 2024 12:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal Muhadjir Effendy. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal Muhadjir Effendy. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal, Muhadjir Effendy, mengatakan PP Muhammadiyah membentuk dua badan usaha untuk mengelola pertambangan batu bara.
ADVERTISEMENT
Muhadjir, yang ditunjuk sebagai ketua tim pengelolaan tambang Muhammadiyah, mengatakan pihaknya membentuk dua badan usaha, yakni perusahaan strategis (strategic company) dan perusahaan operasional (operating company).
"Saya dalam kapasitas itu bukan sebagai ahli tambang tetapi sebagai ketua PP yang membidangi ekonomi, karena itu sekarang sudah kita bentuk dua badan, strategic company kemudian yang ini akan menjadi holding, kemudian nanti ada operating company," ungkapnya kepada awak media di Istana Negara, Rabu (11/9).
Muhadjir menjelaskan, strategic company merupakan badan usaha milik Muhammadiyah sebagai perusahaan induk alias holding yang akan menaungi operating company. Sementara operating company adalah badan usaha yang nantinya akan diisi para ahli dengan pengalaman di sektor pertambangan.
Para ahli tersebut, lanjut dia, juga akan diisi dari pihak internal Muhammadiyah itu sendiri yakni melibatkan 5 Jurusan Pertambangan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang saat ini sudah melakukan survei awal.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak akan terburu-buru untuk memutuskan. Kalau menerimanya iya, tapi kita siapkan dulu lah institusi di dalam Muhammadiyah, mulai dari itu holdingnya kita bentuk, karena kan tidak boleh langsung ke organisasi sosial kemasyarakatannya, tapi harus lewat badan usahanya," tutur Muhadjir.
Muhadjir juga membuka peluang operating company menggaet kontraktor pertambangan lain. "Operatingnya ini yang nanti akan bekerja sama dengan pihak kontraktor, termasuk yang melakukan survei awal untuk menentukan bagaimana kelayakan untuk pertambangannya sampai betul-betul bisnis planning-nya mantap," jelas dia.
Meski demikian, Muhadjir belum bisa membeberkan nama badan usaha dan apakah sudah diajukan perizinannya. Sebab, pihaknya masih dalam tahap persiapan termasuk dari sisi sumber daya manusia (SDM).
"Kita punya 12 SMK jurusan teknik pertambangan, kemudian ada 12 jurusan alat-alat berat, dan ada 5 fakultas pertambangan dan 10 jurusan di teknik lingkungan. Saya kira kita akan hitung dulu kita kumpulkan dulu kekuatan kita baru kemudian nanti kita atur," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengaku telah menyiapkan sejumlah lahan tambang eks Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) untuk diserahkan dan dikelola oleh PP Muhammadiyah.
"Kemungkinan besar adalah Adaro. Eks Adaro atau eks Arutmin ya. Dua itu, opsi itu," kata Bahlil usai rapat bersama komisi VII DPR, Senin (26/8).
Namun Bahlil tidak menyebutkan luasan tambang yang akan diberikan kepada Muhammadiyah. "Luasnya saya lupa ya, tapi yang jelas luasnya juga cukup gede. Tambang itu kan bukan persoalan luas, yang penting cadangannya. Nanti saya cek lagi," ungkapnya.