MUI Haramkan Beli Barang Pro Israel, Ini Brands yang Diboikot di Luar Negeri

11 November 2023 12:28 WIB
·
waktu baca 5 menit
Ilustrasi logo McDonald's. Foto: 8th.creator/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi logo McDonald's. Foto: 8th.creator/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Majelis Ulama Indonesia (MUI) baru saja menerbitkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina. Dalam Fatwa itu, disebutkan haram hukumnya membeli produk dari produsen yang mendukung agresi Israel atas Palestina.
ADVERTISEMENT
Ketua Bidang Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh, mengatakan wajib hukumnya mendukung kemerdekaan Palestina. Sebaliknya, haram hukumnya mendukung Israel dan para pendukungnya.
Mengutip South China Morning Post, Sabtu (11/11), di sebuah Alfamart di kota Surabaya, Nur Siti (33) dengan hati-hati mengintip layar ponselnya untuk memastikan produk yang ia beli bukanlah produk yang mendukung atau berafiliasi dengan Israel.
“Saya bersumpah untuk menjauhi produk-produk Israel,” kata Siti sembari menunjukkan daftar barang dan merek yang harus dihindari, mulai dari Head & Shoulders, Pringles, hingga KFC dan McDonald's.
Siti mengaku, daftar boikot tersebut telah beredar di Facebook dan TikTok Indonesia selama berminggu-minggu. Totalnya ada 121 merek yang diklaim berafiliasi dengan Israel antara lain Nestle, Danone, dan Unilever.
Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh. Foto: dok: MUI
Ketika ditanya apakah dia yakin semua produk dalam daftar itu dibuat di Israel, Siti mengangkat bahu dan menjawab, “Mereka mendukung pendudukan Israel di Palestina dengan satu atau lain cara, atau mereka dimiliki oleh orang Yahudi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, laporan South China Morning Post juga menyebutkan, di Malaysia terjadi gerakan boikot perusahaan transportasi Grab. Padahal, Grab tidak berafiliasi langsung dengan Israel.
Gelombang postingan yang menunjukkan warga Malaysia membatalkan langganan Grab dan menghapus aplikasi tersebut dari ponsel mereka tersebar di media sosial minggu lalu. Setelah Chloe Tong, istri CEO perusahaan Anthony Tan, membagikan foto perjalanan keluarganya ke Israel pada bulan Juli.
"Di Instagram Chloe Tong mengatakan betapa sedihnya dia dengan apa yang terjadi di negara tempat dia 'benar-benar jatuh cinta'," tulis laporan itu.
Salah satu gerakan yang ramai diperbincangkan publik adalah BDS (Boycott, Divestment, Sanctions). Mengutip laman BDS Movement, gerakan ini dibuat sebagai kecaman masyarakat internasional terhadap aksi penindasan Israel terhadap Palestina.
ADVERTISEMENT
Melalui gerakan ini, mereka menjunjung tinggi kebebasan, keadilan, dan kesetaraan untuk rakyat Palestina. BDS juga memegang prinsip sederhana bahwa warga Palestina memiliki hak yang sama seperti manusia lainnya.
Dalam laman tersebut juga tercantum berbagai produk hingga perusahaan yang berafiliasi dengan Israel.
Berikut daftar lengkapnya:
1. Siemens
Siemens (Jerman) merupakan kontraktor utama Euro-Asia Interconnector, kabel listrik bawah laut Israel-UE yang direncanakan menghubungkan pemukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina ke Eropa. Peralatan listrik bermerek Siemens dijual secara global.
2. PUMA
PUMA (Jerman) mensponsori Asosiasi Sepak Bola Israel, yang mengatur tim-tim di pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina yang diduduki.
Brand PUMA asal Jerman. Foto: Instagram @puma
3. Carrefour
Carrefour (Prancis) adalah penggerak genosida. Carrefour-Israel telah mendukung tentara Israel yang mengambil bagian dalam genosida warga Palestina di Gaza dengan memberikan hadiah berupa paket pribadi.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2022, mereka menjalin kemitraan dengan perusahaan Israel Electra Consumer Products dan anak perusahaannya Yenot Bitan, yang keduanya terlibat dalam pelanggaran berat terhadap rakyat Palestina.
Demonstran saat protes melawan rasisme di luar supermarket Carrefour di Porto Alegre, di Sao Goncalo dekat Rio de Janeiro, Brasil, (22/11). Foto: Ricardo Moraes/REUTERS
3. AXA
Ketika Rusia menginvasi Ukraina, raksasa asuransi AXA (Prancis) mengambil tindakan yang ditargetkan terhadapnya. Namun, ketika Israel, rezim kolonialisme dan apartheid yang telah berusia 75 tahun, melancarkan perang genosida di Gaza, AXA terus berinvestasi di bank-bank Israel untuk mendanai kejahatan perang dan pencurian tanah dan sumber daya alam Palestina.
4. Hewlett Packard Inc (HP Inc)
Perusahaan raksasa teknologi, HP Inc (AS) menyediakan layanan ke kantor para pemimpin genosida, PM Israel Netanyahu dan Menteri Keuangan Smotrich.
5. SodaStream
SodaStream secara aktif terlibat dalam kebijakan Israel yang menggusur warga asli Badui-Palestina Israel di Naqab (Negev) dan memiliki sejarah panjang diskriminasi rasial terhadap pekerja Palestina.
ADVERTISEMENT
6. Ahava
Ahava memiliki lokasi produksi, pusat pengunjung, dan toko utama di pemukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina.
7. RE/MAX
RE/MAX (AS) memasarkan dan menjual properti di pemukiman ilegal Israel yang dibangun di atas tanah curian Palestina, sehingga memungkinkan penjajahan Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Ilustrasi logo Starbucks. Foto: Michael Gordon/Shutterstock
8. Produk-produk Israel di supermarket
Buah-buahan, sayuran, dan anggur yang diberi label menyesatkan sebagai “Produk Israel” seringkali mengandung produk pemukiman ilegal di tanah Palestina yang dicuri. Perusahaan-perusahaan Israel tidak membedakan keduanya, begitu pula konsumen.

Gerai McDonald's dan Starbucks di Jakarta Sempat Tutup

Meski MUI tidak menyebut apa saja produk pendukung Israel, sejauh ini ada dua brand besar di Indonesia yang dikaitkan dengan pro Israel memilih menutup gerainya saat jutaan manusia menggelar aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta, Minggu (5/11).
ADVERTISEMENT
Kedua brand itu adalah McDonald's dan Starbucks. Biasanya kedua gerai itu buka 24 jam.
Starbucks Sarinah tutup pada Minggu (5/11/2023). Foto: Hedi/kumparan
Pantauan kumparan di lokasi saat itu, Starbucks yang berada di Djakarta Theater ditutup rolling door. Toko tertutup dengan rapat, tak terlihat aktivitas di sana.
Di seberang Starbucks, gerai McDonald's juga tutup. Logo 'M' berwarna kuning ditutupi kain hitam. Tak hanya itu, gerai tersebut juga nampak dijaga beberapa aparat TNI.
Di depan kedua toko itu, para massa aksi bela Palestina berseliweran. Sesekali mereka berorasi di lampu merah pusat perbelanjaan Sarinah dan ‘Free Palestine!’ teriak massa aksi.
Soal kabar dikaitkan dengan Israel, McDonald's Indonesia buka suara. Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia, Meta Rostiawati mengatakan sebagai perusahaan waralaba, mereka berada di bawah bendera PT Rekso Nasional Food yang sepenuhnya dimiliki oleh pengusaha asli Indonesia dengan jumlah karyawan lebih dari 16.000 tenaga kerja lokal.
ADVERTISEMENT
McDonald’s Indonesia merupakan entitas yang beroperasi secara independen dan tidak terafiliasi dengan kegiatan operasional maupun keputusan McDonald’s di negara lain, termasuk McDonald’s Israel," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (21/10).