Mulai Besok, Tarif Tol Bogor Outer Ring Road Naik

Jalan Tol BORR seksi IIB (Foto: Dok. Jasa Marga)

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) nomor 380/KPTS/M/2018 tertanggal 5 Juni 2018 lalu, tarif Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) akan disesuaikan pada 20 Juni 2018, mulai pukul 00.00 WIB.

Sebelumnya tarif Tol BORR sesuai Keputusan Menteri PUPR nomor 322/KPTS/M/2016 yakni untuk golongan I sebesar Rp 6.000, golongan II sebesar Rp 9.000, golongan III sebesar Rp 12.000, golongan IV sebesar Rp 15.000, dan golongan V sebesar 18.000.

Adapun penyesuaian tarif dilakukan karena Tol BORR seksi IIB yang menghubungkan Kedung Badang-Simpang Yasmin (2,65 km) telah dioperasikan sejak 7 Juni 2018. Sejak peresmian hingga kini, masyarakat yang melintas di ruas tol itu tak dikenakan tarif.

Mulai 20 Juni 2018 nanti, tarif yang diberlakukan di Tol BORR seusai penyesuaian ialah untuk golongan I sebesar Rp 10.000, golongan II dan III sebesar Rp 15.000, dan golongan IV dan V sebesar Rp 20.000.

“Iya mulai tanggal 20 Juni 2018 akan ada penyesuaian tarif,” kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra Atmawidjaja kepada kumparan, Selasa (19/6).

Tarif di Tol BORR yang menjadi Rp 10.000 untuk kendaraan pribadi tersebut dinilai masih cukup terjangkau. Sebab Tol BORR seksi IIB dibangun layang atau elevated, sementara biaya investasi pembangunan tol layang lebih besar 2x lipat dibandingkan non-layang.

Berdasarkan data Kementerian PUPR, Tol BORR secara keseluruhan nantinya memiliki 5 seksi, yakni seksi I ruas Sentul Selatan-Kedung Halang (3,85 km) yang beroperasi sejak November 2009, dan seksi IIA ruas Kedung Halang-Kedung Badak (1,95 km) yang beroperasi sejak Mei 2014.

Kemudian seksi IIB ruas Kedung Badang-Simpang Yasmin (2,65 km) yang beroperasi sejak Juni 2018, lalu seksi IIIA ruas Simpang Yasmin Semplak (3,5 km) dan seksi IIIB ruas Semplak-Junction Salabenda (1,5 km) yang saat ini pembangunan konstruksinya masih terus dilakukan.

Adapun pembangunan jalan Tol BORR dengan total panjang 13,45 km yang dikerjakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk itu menggunakan dana investasi PT Marga Sarana Jabar (MSJ) sebesar Rp 2,05 triliun, dengan saham mayoritas dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.