Naik KRL-MRT Bisa Bayar Pakai QRIS Tap Mulai 14 Maret 2025

23 Februari 2025 8:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek mengantre keluar dari Stasiun KA Jakarta Kota di kawasan Kota Tua, Jakarta, Senin (24/4/2023).  Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek mengantre keluar dari Stasiun KA Jakarta Kota di kawasan Kota Tua, Jakarta, Senin (24/4/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pengguna KRL dan MRT Jakarta bisa menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Tap mulai 14 Maret 2025. Sehingga, nantinya para penumpang bisa hanya tinggal menempelkan handphonenya ke mesin pembaca, tak perlu lagi scan QR Code.
ADVERTISEMENT
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta menjelaskan nantinya pada sistem QRIS Tap, pengguna tidak memerlukan pemindaian atau scan terhadap barcode QRIS untuk proses pembayaran. Peluncuran QRIS Tap ini juga lebih cepat dari pada target yang direncanakan.
“Kemarin kan kami katakan mungkin (diluncurkan) di akhir triwulan I. Nah, ini nampaknya kami bisa percepat gitu,” katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI, seperti dikutip dari Antara, Minggu (22/2).
Sistem pembayaran ini masuk ke dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030. Peluncuran QRIS Tap untuk KRL, MRT Jakarta dan Damri juga ditujukan untuk mendukung digitalisasi di sektor Transportasi.
Selain implementasi QRIS Tap, berbagai Badan Layanan Umum (BLU) dan Public Service Obligation (PSO) transportasi seperti KRL, MRT Jakarta, dan Damri serta layanan rumah sakit, tempat wisata, pendidikan, pengelolaan dana pendidikan, pos, juga akan mendapatkan penurunan Merchant Discount Rate (MDR).
ADVERTISEMENT
“Kebijakan skema harga QRIS untuk kriteria merchant Badan Layanan Umum dan Public Service Obligation dari 0,4 persen menjadi 0 persen akan berlaku mulai 14 Maret 2025, bersamaan dengan launching QRIS Tap,” jelasnya.
MDR merupakan biaya untuk pemilik usaha sebagai merchant yang diatur oleh penyedia layanan sebagai biaya operasional bagi layanan. Ia menjelaskan penurunan MDR ini merupakan bentuk keberpihakan BI dalam mendukung layanan umum.
“Kami akan menurunkan MDR untuk QRIS di BLU, Badan Layanan Umum, dan PSO (Public Service Obligation/Kewajiban Pelayanan Publik). Ini merupakan bentuk keberpihakan Bank Indonesia untuk mendukung program pemerintah, khususnya untuk meningkatkan atau perbaikan layanan umum,” jelasnya.
Saat ini, menurut Gubernur BI Perry Warjiyo jumlah transaksi melalui QRIS yang meningkat dari 170,1 persen secara year on year (yoy) sepanjang bulan lalu.
ADVERTISEMENT
“Volume transaksi pembayaran digital melalui QR Indonesian Standard, QRIS, tetap tumbuh pesat sebesar 170,1 persen year on year didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant,” kata Perry.