Naik Peringkat ke Prospek Stabil, Bank Syariah Indonesia Apresiasi Pefindo

12 Februari 2021 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegawai menunjukan aplikasi Bank Syariah Indonesia (BSI) usai peresmiannya di Jakarta, Senin (1/2/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pegawai menunjukan aplikasi Bank Syariah Indonesia (BSI) usai peresmiannya di Jakarta, Senin (1/2/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mengapresiasi penilaian Pefindo yang menaikkan rating perseroan menjadi peringkat idAAA dengan prospek stabil. Sebelumnya, peringkat idAA positif diberikan Pefindo kepada PT Bank BRIsyariah Tbk yang merupakan surviving entity dari hasil penggabungan tiga bank syariah milik Himbara.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi mengapresiasi peningkatan rating dan menjadikan prestasi tersebut sebagai motivasi bagi manajemen untuk terus bekerja keras mewujudkan target yang telah ditetapkan, termasuk mengakselerasi integrasi layanan kepada nasabah dan masyarakat.
“Potensi masyarakat Indonesia yang muslim saat ini lebih dari 200 juta atau terbesar di dunia. Industri halal di 2024 diperkirakan sekitar Rp4.800 triliun. Potensi ini akan kami garap seoptimal mungkin,” ujar Hery dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Jumat (12/2).
Selain itu perseroan pun berkomitmen akan agresif dalam mendongkrak kinerja pada masa pemulihan ekonomi tahun dan merealisasikan rencana bisnis jangka menengah.
Sebelumnya, Analis Pefindo Handhayu Kusumowinahyu menyampaikan pemeringkatan tersebut mencerminkan hasil merger tiga bank syariah. Seperti diketahui, penggabungan tersebut menciptakan bank syariah terbesar di Indonesia dengan total aset melebihi Rp 214,7 triliun atau setara dengan sekitar 40,4 persen industri perbankan syariah dan 2,4 persen industri perbankan per Juni 2020. BSI kini juga tercatat sebagai bank terbesar ke-7 di industri perbankan per November 2020.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi. Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Dalam jangka panjang, Bank Syariah Indonesia akan memperkuat profil bisnisnya dengan memanfaatkan jaringan induk usaha, diversifikasi pembiayaan pendanaan lebih baik, serta memperkuat indikator keuangan.
ADVERTISEMENT
“Obligor dengan peringkat idAAA memiliki peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo,” ujar Handhayu dalam pengumuman rating Pefindo, Kamis (11/2).
Handhayu memaparkan kapasitas BSI untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang dinilai superior apabila dibandingkan dengan obligor Indonesia lainnya. Instrumen pembiayaan syariah dengan peringkat idAA (sy) hanya sedikit berbeda dari instrumen dengan peringkat tertinggi.
Selain itu kemampuan BSI untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang berdasarkan kontrak pembiayaan syariah juga dinilai sangat kuat dibanding emiten Indonesia lainnya.
Peringkat tersebut mencerminkan dukungan Bank Syariah Indonesia yang sangat kuat dari pemegang saham utama, posisi yang sangat kuat di segmen perbankan syariah, permodalan yang sangat kuat, serta profil likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang sangat kuat. Namun, peringkat tersebut dibatasi sebagian oleh kualitas asetnya yang moderat.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Pefindo berpandangan bahwa dampak COVID-19 terhadap profil kredit Bank Syariah Indonesia secara keseluruhan akan tetap terkendali mengingat komitmen kuat dari Induk Perusahaan untuk mendukung, posisi yang sangat kuat di segmen perbankan syariah, permodalan yang sangat kuat, dan likuiditas yang sangat kuat dan profil fleksibilitas keuangan.
"Kami juga menyadari eksposur bank yang substansial pada sektor-sektor yang paling terpengaruh oleh COVID-19 seperti perdagangan, transportasi, konstruksi, layanan bisnis dan rumah tangga, yang secara bersama-sama menyumbang di atas 60 persen dari portofolio pembiayaan bank pada akhir Desember 2020,” ujarnya.
Dalam laporan tersebut, Pefindo juga telah menarik peringkat BNI Syariah dan BSM, di mana kedua bank tersebut tidak lagi berdiri sendiri sebagai badan hukum yang terpisah, dan aset dan kewajibannya telah dialihkan sepenuhnya kepada Bank Syariah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Peringkat korporasi terbaru BNI Syariah dan BSM adalah idAA + dengan outlook positif karena rencana merger tersebut. Pefindo juga menaikkan peringkat Sukuk Mudharabah BSM Subordinasi tahun 2016 yang diterbitkan sebelumnya oleh BSM menjadi “idAA (sy)” dari “idAA- (sy)”.