Nasabah Eks BRIS dan BNIS Wajib Ganti Kartu Debit ke BSI Paling Lambat Oktober

30 Juli 2021 12:02 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teller bank melayani nasabah di Bank Syariah Indonesia di Jakarta. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Teller bank melayani nasabah di Bank Syariah Indonesia di Jakarta. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) masih terus melakukan proses migrasi rekening nasabah eks BRIsyariah (BRIS) dan eks BNI Syariah (BNIS). Karena PPKM Darurat diperpanjang, perusahaan menargetkan agar nasabah paling lambat mengganti kartu debit dan buku tabungannya ke BSI paling lambat Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan, hanya rekening nasabah eks BRIS dan BNIS yang migrasi karena perusahaan memutuskan menggunakan sistem Bank Syariah Mandiri (BSM) dalam migrasi ini. Alasannya, jumlah nasabah eks BSM paling besar, mencapai 7 juta rekening. Sedangkan nasabah BRIsyariah 4,9 juta dan BNI Syariah 4,4 juta rekening.
"Jadi harapannya, kalau dirasakan saat ini susah (datang ke kantor cabang) karena ada pembatasan pergerakan masyarakat, paling lama Oktober semua masyarakat yang pegang kartu debit eks BNIS dan BRIS di Jawa Timur, DKI, termasuk Banten, diharapkan tukarkan kartu dan bukunya dengan baru," katanya dalam konferensi pers kinerja BSI semester I 2021, Jumat (30/7).
Dia menjelaskan, sebenarnya untuk jadwal migrasi bagi nasabah rekening BRIS dan BNIS wilayah Jakarta, Jawa Timur, dan Banten sedang berjalan bulan ini. Lalu pada Agustus 2021 jadwalnya nasabah di Kalimantan, khususnya Banjarmasin.
ADVERTISEMENT
Namun, karena ada PPKM Darurat yang membatasi pergerakan orang ke kantor bank, jadi jadwal penukaran kartu debit dan buku tabungan bisa dilakukan hingga Oktober 2021.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Meski begitu, dia mengatakan jika awal saat ini atau bulan depan nasabah eks BNIS dan BRIS mau datang ke kantor cabang untuk migrasi buku tabungan dan kartu debit, akan tetap dilayani pihak BSI.
DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Banjarmasin menjadi wilayah terakhir dalam proses migrasi. Sebelumnya, BSI lebih dulu melakukannya di wilayah lain seperti Jawa Tengah, Aceh, Medan, Padang, dan Palembang sebelum ada PPKM Darurat yang prosesnya lebih mudah.
"Sekarang prosesnya sudah 80 persen. Insya allah Agustus sudah rapi semua. Harapannya, akhir Oktober 2021 sudah running satu sistem," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, BSI melakukan proses auto migrasi lebih dari 395 ribu rekening nasabah eks BRIS pada 21 Juli 2021. Dalam automigrasi nasabah eks BRIS ini jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang akan dimigrasikan senilai Rp 9,7 triliun. Selain itu auto migrasi juga dilakukan terhadap 76 ribu rekening pembiayaan dengan nilai Rp 15,6 triliun.
"Seiring dengan pemberlakukan PPKM, juga telah mengubah skema migrasi sehingga nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang BSI untuk melakukan proses migrasi rekening, di mana kartu ATM eks BRIS dan eks BNIS masih bisa digunakan," kata Hery.
Terkait mobile banking, nasabah agar memindahkan mobile banking ke BSI Mobile untuk dapat bertransaksi melalui mobile banking, karena mobile banking yang sebelumnya sudah tidak dapat digunakan. Diharapkan skema ini bisa mempercepat proses migrasi.
ADVERTISEMENT
Dengan automigrasi ini, nasabah BRIsyariah tetap dapat melakukan transaksi perbankan di ATM Bank Syariah Indonesia terdekat di seluruh Indonesia. Untuk kemudahan transaksi, nasabah eks BRIsyariah agar mengaktifkan layanan digital BSI Mobile dengan cara mengunduh via Google Play Store atau App Store.